METODE PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION)
a.
Pengertian Metode
Sudrajat
(2011) menyebutkan bahwa metode pembelajaran langsung adalah metode pembelajaran
yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan
mengutamakan pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri: (1) transformasi dan
ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan
tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar
yang telah terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru. Dalam metode ini guru
berperan sebagai penyampai informasi, dan hendaknya guru menggunakan berbagai
media yang sesuaidengan materi, misalnya film, tape
recorder, gambar, peragaan, dan sebaganya. Informasi yang
disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang
bagaimana melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif, (yaitu pengetahuan
tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi). Kritik
terhadap penggunaan metode ini antara lain bahwa metode ini tidak dapat
digunakan setiap waktu dan tidak untuk semua tujuan pembelajaran dan semua
siswa.
Metode ini membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan
memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah berkaitan
dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur
dengan baik.
b.
Sintak Metode
Slavin (dalam Depdiknas, 2009) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks
pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut:
1)
Menginformasikan
tujuan pembelajaran.
Guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja
siswa yang diharapkan.
2)
Me-review pengetahuan
dan keterampilan prasyarat.
Guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan
keterampilan yang telah dikuasai siswa.
3)
Menyampaikan
materi pelajaran.
Guru menyampaikan materi, menyajikan informasi, memberikan
contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
4)
Melaksanakan
bimbingan.
Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep.
5)
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berlatih.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih
keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok.
6)
Menilai
kinerja siswa dan memberikan umpan balik.
Guru memberikan reviu terhadap hal-hal yang telah dilakukan
siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa dan mengulang informasi jika
diperlukan.
7)
Memberikan
latihan mandiri.
Guru memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk
meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka pelajari.
c.
Kelebihan dan Kekurangan Metode
Sebagai sebuah metode, direct
intruction memiliki kelebihan dan juga kekurangannya. Diantara kelebihan
dari metode ini adalah:
1)
Urutan informasi yang diterima oleh siswa dikendalikan oleh
guru, sehingga
siswa terlibat dalam pembelajaran dan fokus pada
tujuan.
2)
Efektif diterapkan dalam kelas yang besar maupun kecil.
3)
Cocok untuk menekankan poin-poin penting atau
kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa.
4)
Efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang
terstruktur.
5)
Efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan
yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.
6)
Waktu yang diperlukan relatif singkat yang dapat diakses oleh
seluruh siswa.
7)
Penyampaian informasi yang menarik dapat merangsang ketertarikan
dan dan antusiasme siswa.
8)
Siswa
dapat menguasai informasi dan menjadi tantangan
untuk mempertimbangkan kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang mereka
lihat.
Adapun kekurangan dari metode direct
intruction adalah sebagai berikut:
1)
Tidak semua siswa
memiliki keterampilan mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan,
mengamati, dan mencatat.
2)
Sulit untuk mengatasi
perbedaan kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya
belajar, atau ketertarikan siswa.
3)
Jika informasi yang
disampaikan guru tidak menarik, siswa dapat menjadi bosan dan akan kehilangan
perhatian setelah 10-15 menit.
4)
Siswa sulit
mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
5)
Siswa sulit
mengembangkan kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan
keingintahuannya.
6)
Siswa kurang
kesempatan untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan.
7)
Sangat bergantung pada
gaya komunikasi guru
8)
Ketergantungan
terhadap guru, tanggung jawab terhadap pembelajaran mereka sendiri akan hilang
d.
Tips Penggunaan Metode
Untuk meminimalisir kekurangannya, ada beberapa tips yang bisa
dilakukan guru, yakni dengan memilih beberapa situasi
yang cocok untuk menggunakan metode direct intruction ini,
antara lain:
1)
Ketika memberikan pokoknya
tentang konsep kunci dan menunjukkan keterkaitan di antara konsep-konsep
tersebut.
2)
Ketika materinya
tentang keterampilan atau prosedur yang memiliki struktur yang jelas dan pasti.
3)
Ketika akan memastikan
bahwa siswa telah menguasai keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan.
4)
Ketika menunjukkan
bahwa suatu argumen harus didukung oleh bukti-bukti, atau bahwa ide tidak
selalu berujung pada jawaban yang logis)
5)
Ketika materinya cocok
dipresentasikan dengan pola penjelasan, pemodelan, pertanyaan, dan penerapan.
6)
Ketika akan menumbuhkan
ketertarikan siswa akan suatu topik.
7)
Ketika akan
menunjukkan teknik atau prosedur-prosedur tertentu sebelum siswa melakukan
suatu kegiatan praktik.
8)
Ketika siswa
menghadapi kesulitan yang sama yang dapat diatasi dengan penjelasan yang sangat
terstruktur.
9)
Ketika lingkungan
mengajar tidak sesuai dengan strategi yang berpusat pada siswa.