METODE TARI BAMBU (BAMBOO DANCING)
a.
Pengertian Metode
Model
pembelajaran tari bambu atau bisa disebut juga bamboo dancing merupakan
pengembangan dari metode lingkaran kecil lingkaran besar, yang membedakannya
pada penempatan posisi kelompok saat berdiskusi. Pada metode lingkaran kecil
lingkaran besar ini siswa dibentuk dua buah lingkaran, sedangkan pada teknik
tari bambu siswa dibentuk kelompok yang berjajar dan saling berhadapan. (Anita Lie, 2008:79). Metode ini
sangat baik digunakan untuk pembelajaran yang beisi informasi-informasi awal,
untuk diperdalam pada materi selanjutnya. Dengan menggunakan metode ini
diharapkan terjadi pemerataan informasi atau topik yang diketahui oleh siswa.
b.
Sintak Metode
Langkah-langkah
pembelajaran tari bambu (bamboo dancing) dilaksanakan secara berkelompok dengan langkah sebagai berikut:
1) Langkah pertama, setiap siswa menyiapkan satu materi yang telah ditentukan
sebelumnya.
2) Langkah kedua, separuh kelas berdiri (seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak)
duduk berjajar. Separuh kelas lainnya berdiri berjajar dan menghadap ke barisan yang
sudah ada, sehingga setiap siswa memiliki pasangan dari kelompok lainnya.
3) Langkah ketiga, dua siswa yang berpasangan tersebut
berbagi informasi.
4) Langkah keempat, siswa yang berada di satu
barisan (barisan 1) diam di tempat, sementara siswa yang berada di barisan
lainnya (barisan 2) bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam, sehingga
masing-masing siswa mendapatkan pasangan baru untuk berbagi.
5) Langkah terakhir, giliran siswa yang berada di barisan
kedua yang membagi informasi. Pergeseran
bisa dilakukan terus menerus sesuai dengan kebutuhan.
c.
Kelebihan dan Kekurangan Metode
Sebagai sebuah metode, tari bambu (bamboo dancing) memiliki
kelebihan dan juga kekurangannya. Diantara kelebihan dari metode ini adalah:
1)
Meningkatkan
kerjasama diantara siswa dengan saling berbagi informasi dengan singkat dan
teratur.
2)
Siswa
mempunyai kesempatan untuk mengolah informasi.
3)
Meningkatkan
keterampilan berkomunikasi siswa.
4)
Cocok
diterapkan untuk semua tingkatan kelas.
5)
Meningkatkan
toleransi antara sesama siswa.
Adapun kekurangan dari metode tari bambu (bamboo dancing)
adalah karena Kelompok belajarnya terlalu gemuk sehingga memungkinkan:
1)
Membutuhkan ruang kelas yang besar.
2)
Penguasaan
kelasnya lebih sulit.
3) Hanya sebagian
siswa saja yang aktif.
4) Interaksi
pembelajaran tidak terjadi secara baik.
5)
Siswa
tidak konsentrasi dan disalah
gunakan untuk bermain.
d.
Tips Penggunaan Metode
Untuk
meminimalisir kekurangannya, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh guru
dalam penggunaan metode tari bambu (bamboo dancing) ini, antara lain:
1) Pola pengelompokan harus dikelola
secara heterogen dan bervariasi.
2) Pembagian waktu
untuk saling berbagi harus dilakukan secara tegas.
3) Intruksi yang
diberikan guru harus jelas dan terdengan oleh semua siswa
4) Pembelajaran
bisa dilakukan lebih variatif sehingga tidak membosankan siswa.
5) Pada akhir prmbrlajaran, guru harus memberi ulasan
maupun mengevaluasi hal-hal yang telah didiskusikan, serta merumuskan
kesimpulan bersama peserta didik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar