METODE ROTATING TRIO EXCHANGE
a.
Pengertian Metode
Metode rotating trio exchange (RTE) adalah
metode pembelajaran
berkelompok yang terdiri dari tiga anggota yang dapat bergantian pasangan
dengan kelompok lain secara memutar sesuai arah jarum jam atau berlawan arah
jarum jam. Pada prinsipnya metode ini memiliki 3 ciri, yaitu rotating (berputar dalam kelompok), trio (kelompok terdiri tiga anggota), exchange (pergantian anggota kelompok). Setiap kelompok diberikan pertanyaan
untuk didiskusikan. Setelah itu, kelompok dirotasi kembali dan terjadi trio
yang baru. Setiap trio baru tersebut diberikan pertanyaan baru untuk
didiskusikan, dengan pertanyaan yang sedikit lebih tinggi tingkat kesulitannya.
Menurut
Silberman (2009: 85) metode ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang
efektif bagi siswa untuk berdiskusi tentang berbagai masalah pembelajaran
dengan beberapa anak di dalam kelas.
b.
Sintak Metode
Langkah-langkah pembelajaran berkelompok rotating trio
exchange (RTE) adalah sebagai berikut:
1)
Langkah
pertama, siswa dibagi menjadi bebrapa kelompok yang terdiri dari tiga anggota
tiap kelompoknya dan menentukan nomor 0, 1, 2 untuk masing-masing anggota.
2)
Langkah
kedua, setiap kelompok mengerjakan soal yang diberikan guru
3)
Langkah
ketiga, setiap anggota kelompok berpindah tempat, anggota yang bernomor 1
memutar satu trio searah jarum jam dan anggota 2 memutar dua trio berlawanan
arah jarum jam, sedangkan nomor 0 tetap karena mereka anggota tetap dari tiap-tiap
trio. Langkah ini akan membentuk trio baru.
4)
Langkah
keempat, setiap kelompok mengerjakan soal yang berbeda dan tingkat kesulitannya
lebih tinggi.
5) Langkah kelima,
perputaran seperti pada langkah ketiga dilakukan sampai selesai semua soal dan
habisnya waktu pembelajaran di kelas.
c.
Kelebihan dan Kekurangan Metode
Sebagai sebuah metode, rotating
trio exchange (RTE)
memiliki kelebihan dan juga kekurangannya. Menurut Dipayana, dkk. (2013: 12), diantara
kelebihan dari metode ini adalah:
1)
Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengemukakan pandangan dan pengalaman yang diperoleh siswa
secara bekerja sama.
2)
Melatih siswa
mengembangkan keterampilan berpikir dan mengemukakan pendapat.
3)
Memiliki motivasi
tinggi karena mendapat dorongan teman sekelompok.
4)
Dengan adanya
pembaharuan anggota dalam setiap kelompok setelah diskusi selesai, siswa dapat
mengembangkan keterampilan berpikir lebih baik.
5)
Siswa tidak merasa
bosan karena dalam setiap diskusi mereka selalu dirotasikan sehingga menemukan
teman diskusi yang selalu baru.
6) Mendorong siswa
aktif secara mental untuk berpikir, bertanya, memecahkan masalah bersama, berani
dan terampil dalam menjawab dan berpendapat.
Adapun
kekurangan dari metode rotating trio exchange (RTE) adalah sebagai berikut:
1)
Saat diskusi,
terkadang didominasi oleh seseorang dalam setiap kelompok.
2)
Ada siswa yang kurang
aktif akibatnya banyak
waktu terbuang
3)
Akan sedikit
bermasalah jika diterapkan pada jumlah siswa yang tidak berkelipatan tiga.
4)
Memerlukan waktu yang
banyak dalam pelaksanaannya, karena setiap kelompok harus dirotasikan sehingga
selalu membentuk kelompok baru.
5) Siswa merasa
minder kepada siswa lain di dalam kelompoknya apabila tidak memahami soal yang
dikerjakan.
d.
Tips Penggunaan Metode
Untuk
meminimalisir kekurangannya, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh guru
dalam penggunaan metode contextual
teaching and learning ini, antara lain:
1) Persiapkan pembelajaran dengan sungguh-
sungguh.
2) Tingkatkan
motivasi siswa yang lemah agar dapat berperan aktif
3) Tingkatkan
tanggung jawab siswa untuk belajar bersama, dan membantu siswa yang mengalami
kesulitan.
4) Buat soal yang sesuai
dengan tingkat pemahaman masing-masing siswa.
5) Lakukan pada
kelas yang siswanya tidak terlalu banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar