Judul

Sabtu, 13 Juni 2020

METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

METODE STAD

a.      Pengertian Metode

Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, siswa belajar dengan bantuan lembaran kerja sebagai pedoman secara berkelompok, berdiskusi guna memahami konsep-konsep, menemukan hasil yang benar (Dian, 2011).

Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Semua anggota diberi tanggungjawab serta diberi tes yang akan berpengaruh terhadap evaluasi seluruh kelompok. Komponen yang harus ada dalam STAD adalah struktur tugas, tujuan dan penghargaan kooperatif

Implementasinya dalam pembelajaran, guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa diberi kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu.

Gagasan utama dari STAD adalah:

1)      Memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam memahami materi.

2)      Memungkinkan guru dapat memberikan pertahatian terhadap siswa.

3)      Menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa

4)      Guru memberikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu mengunakan presentasi verbal atau teks.

 

b.      Sintak Metode

Langkah-langkah Pembelajaran Metode STAD menurut Slavin (dalam Noornia, 1997) adalah sebagai berikut:

1)      Penyajian Kelas

Penyajian kelas merupakan penyajian materi yang dilakukan guru secara klasikal, difokuskan pada konsep-konsep dari materi yang dibahas.

2)      Menetapkan siswa dalam kelompok

Fungsi dibentuknya kelompok adalah untuk saling meyakinkan bahwa setiap anggota kelompok dapat bekerja sama dalam belajar, siap menghadapi tes individu. Kelompok yang dibentuk sebaiknya terdiri dari gabungan dari siswa kelompok atas, kelompok bawah dan kelompok sedang.

3)      Tes dan Kuis

Siswa diberi tes individual setelah melaksanakan satu atau dua kali penyajian kelas dan bekerja serta berlatih dalam kelompok. Siswa harus menyadari bahwa usaha dan keberhasilan mereka nantinya akan memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi kesuksesan kelompok.

4)      Skor peningkatan individual

Skor peningkatan individual berguna untuk memotivasi agar bekerja keras memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil sebelumnya. Skor peningkatan individual dihitung berdasarkan nilai pretes yang dilakukan oleh guru sebelumnya melaksanakan metode STAD.

5)      Pengakuan kelompok

Pengakuan kelompok dilakukan dengan memberikan penghargaan atas usaha yang telah dilakukan kelompok selama belajar. Kelompok dapat diberi sertifikat atau bentuk penghargaan lainnya jika dapat mencapai kriteria yang telah ditetapkan bersama. Pemberian penghargaan ini tergantung dari kreativitas guru.

Sedangkan menurut Maidiyah (1998) langkah-langkah pembelajaran kooperatif metode STAD adalah sebagai berikut:

1)      Persiapan STAD

a)      Materi dengan membuat lembar kegiatan (lembar diskusi) yang akan dipelajari kelompok.

b)      Menetapkan siswa dalam kelompok yang heterogen.

c)      Menentukan Skor Awal yang dapat diambil melalui Pre Test sebelum pembelajaran atau dari skor tes paling akhir yang dimiliki oleh siswa pada materi sebelumnya.

d)     Melakukan latihan kerja sama kelompok untuk saling mengenal antar anggota kelompok.

e)      Membuat jadwal aktivitas STAD, yaitu penyampaian materi pelajaran oleh guru, kerja kelompok, tes penghargaan kelompok dan laporan berkala kelas.

2)      Proses Pembelajaran

Setiap pembelajaran dalam STAD dimulai dengan presentasi kelas, yang meliputi:

a)      Pendahuluan

Guru menjelaskan kepada siswa apa yang akan dipelajari dan mengapa hal itu penting dipelajari serta keharusan siswa untuk bekerja dalam kelompok

b)      Pengembangan

Guru menentukan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, ajakan agar siswa mempelajari dan memahami makna, bukan hafalan, memeriksa pemahaman siswa sesering mungkin, menjelaskan mengapa jawabannya benar atau salah, dan melanjutkan materi jika siswanya memahami pokok masalahnya

c)      Praktek terkendali

Guru menyuruh siswa mengajarkan soal-soal, guru memanggil siswa secara acak untuk menyelesaikan soal-soal tersebutguru memberikan satu atau dua soal,siswa mengerjakannya dan kemudian guru memberikan umpan balik.

d)     Kegiatan kelompok, yakni:mengelompokkan siswa,

Guru meminta siswa berkelompok dengan teman sekelompoknya, memberikan lembar kegiatan (lembar diskusi),  menyarankan siswa agar bekerja secara berpasangan atau dengan seluruh anggota kelompok, guru membimbing siswa mempelajari dan mengerjakan lembar kegiatan (lembar diskusi)

e)      Kuis atau tes,

Setelah dua kali penyajian, guru memberikan kuis atau tes individual. Setiap siswa menerima satu lembar kuis. Waktu yang disediakan guru untuk kuis adalah setengah sampai satu jam pelajaran. Hasil dari kuis itu kemudian diberi skor dan akan disumbangkan sebagai skor kelompok.

Perhitungan Perkembangan Skor Individu

1 poin atau lebihdi bawah skor awal

0 poin

Skor awal sampai 10 poin di atasnya

10 poin

Lebih dari 10 poin di atas skor awal

20 poin

Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor awal)

30 poin

 

f)       Penghargaan Kelompok

Guru menghitung skor individu dan kelompokdan kemudian digabungkan menjadi skor kelompok. Kemudian mengumumkan kelompok yang memperoleh poin peningkatan tertinggi, dan memberi penghargaan berupa sertifikat atau pujian. Guru mengembalikan kumpulan kuis yang pertama  kepada siswa.

Perhitungan perkembangan Skor Kelompok

Rata-rata

Kualifikasi

0 ≤ N ≤ 5

-

6 ≤ N ≤ 15

Tim yang baik (Good Team)

16 ≤ N ≤ 20

Tim yang baik sekali(Great Team)

21 ≤ N ≤ 30

Tim yang Istimewa(Super Team)

 

.

c.       Kelebihan dan Kekurangan Metode

Sebagai sebuah metode, STAD memiliki kelebihan dan juga kekurangannya. Diantara kelebihan dari metode ini adalah sebagaimana diungkapkan oleh para ahli seperti Slavin (2005), Ahmadi (2011), Isjoni (2010), Rusman (2011) sebagai berikut:

1)      Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar.

2)      Setiap siswa memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi kepada  kelompoknya

3)      Menggalakkan interaksi secara aktif dan positif dan kerjasama anggota kelompok

4)      Membantu siswa untuk memperoleh hubungan pertemanan yang lebih banyak

5)      Melatih siswa dalam mengembangkan aspek kecakapan sosial dan kecakapan kognitif

6)      Peran guru lebih aktif dan lebih terfokus sebagai fasilitator, mediator, motivator dan evaluator

7)      Siswa memiliki dua bentuk tanggung jawab belajar yakni untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar

8)      Siswa saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran oleh rekan sebaya (peerteaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru

9)      Pengelompokan siswa secara heterogen membuat kompetisi yang terjadi di kelas menjadi lebih hidup

10)  Prestasi dan hasil belajar yang baik bisa didapatkan oleh semua anggota kelompok

11)  Kuis yang terdapat pada langkah pembelajaran membuat siswa lebih termotivasi dan meningkatkan tanggung jawab individu yang akan digabung menjadi nilai akhir kelompok.

12)  Adanya penghargaan dari guru, sehingga siswa lebih termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran.

13)  Anggota kelompok dengan prestasi dan hasil belajar rendah memiliki tanggung jawab besar agar nilai lebih baik

14)  Dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran oleh rekan sebaya (peerteaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru

15)  Dapat mengurangi sifat individualistis siswa.

16)  Siswa mempunyai kemungkinan untuk mencapai hasil belajar yang tinggi

 

Adapun kekurangan dari metode STAD adalah sebagai berikut:

1)      Membutuhkan waktu yang relatif lama

2)      Memerlukan kemampuan khusus dari guru

3)      Kadang tugas tidak bisa selesai pada waktu yang sudah ditentukan

4)      Apabila salah satu anggota berperilaku menyimpang akan mempengaruhi dan mengganggu anggota kelompok lainnya

5)      Suasana akan terasa gaduh dan mengganggu kelas lain

 

d.      Tips Penggunaan Metode

Untuk meminimalisir kekurangannya, ada beberapa tips yang bisa dilakukan dalam penggunaan metode STAD ini, antara lain:

1)      Guru menyediakan lembar kegiatan siswa (LKS) sehingga siswa dapat bekerja secara efektif dan efisien.

2)      Pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas sesuai kelompok yang ada dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, sehingga tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas.

1)      Perlu ditanamkan pentingnya kerja sama dan penyesuaian diri dalam satu kelompok, dan memastikan bahwa teman dalam kelompoknya telah mempelajari materi

2)      Kemampuan guru dalam mengelola kelas sangat dibutuhkan agar kelas tidak gaduh waktu pelaksanaan diskusi.

3)      Kekompakan, saling bantu, disiplin penggunaan waktu dalam kelompok akan mempengaruhi kinerja dalam kelompok tersebut.

4)      Guru dapat mendorong siswa dengan menambahkan peraturan- peraturan lain sesuai kesepakatan bersama

5)      Guru perlu lebih aktif lagi dalam mengembangkan kompetensinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers