METODE STAD
a. Pengertian
Metode
Student Team Achievement
Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling
sederhana, siswa belajar dengan bantuan lembaran kerja sebagai pedoman secara
berkelompok, berdiskusi guna memahami konsep-konsep, menemukan hasil yang benar
(Dian, 2011).
Siswa ditempatkan dalam tim
belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat
kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Semua anggota diberi tanggungjawab serta
diberi tes yang akan berpengaruh terhadap evaluasi seluruh kelompok. Komponen
yang harus ada dalam STAD adalah struktur tugas, tujuan dan penghargaan
kooperatif
Implementasinya dalam
pembelajaran, guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk
memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut.
Akhirnya seluruh siswa diberi kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis
mereka tidak boleh saling membantu.
Gagasan utama dari STAD
adalah:
1) Memotivasi
siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam memahami
materi.
2) Memungkinkan
guru dapat memberikan pertahatian terhadap siswa.
3) Menekankan
pada aktivitas dan interaksi diantara siswa
4) Guru
memberikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu mengunakan
presentasi verbal atau teks.
b. Sintak Metode
Langkah-langkah Pembelajaran
Metode STAD menurut Slavin
(dalam Noornia, 1997) adalah sebagai berikut:
1) Penyajian
Kelas
Penyajian kelas merupakan
penyajian materi yang dilakukan guru secara klasikal, difokuskan pada
konsep-konsep dari materi yang dibahas.
2) Menetapkan
siswa dalam kelompok
Fungsi dibentuknya kelompok
adalah untuk saling meyakinkan bahwa setiap anggota kelompok dapat bekerja sama
dalam belajar, siap menghadapi tes individu. Kelompok yang dibentuk sebaiknya terdiri
dari gabungan dari siswa kelompok atas, kelompok bawah dan kelompok sedang.
3) Tes
dan Kuis
Siswa diberi tes individual
setelah melaksanakan satu atau dua kali penyajian kelas dan bekerja serta berlatih
dalam kelompok. Siswa harus menyadari bahwa usaha dan keberhasilan mereka nantinya
akan memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi kesuksesan kelompok.
4) Skor
peningkatan individual
Skor peningkatan individual
berguna untuk memotivasi agar bekerja keras memperoleh hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan hasil sebelumnya. Skor peningkatan individual dihitung berdasarkan
nilai pretes yang dilakukan oleh guru sebelumnya melaksanakan metode STAD.
5) Pengakuan
kelompok
Pengakuan kelompok dilakukan
dengan memberikan penghargaan atas usaha yang telah dilakukan kelompok selama belajar.
Kelompok dapat diberi sertifikat atau bentuk penghargaan lainnya jika dapat
mencapai kriteria yang telah ditetapkan bersama. Pemberian penghargaan ini
tergantung dari kreativitas guru.
Sedangkan menurut Maidiyah (1998)
langkah-langkah pembelajaran kooperatif metode STAD adalah sebagai berikut:
1) Persiapan
STAD
a) Materi
dengan membuat lembar kegiatan (lembar diskusi) yang akan dipelajari kelompok.
b) Menetapkan
siswa dalam kelompok yang heterogen.
c) Menentukan
Skor Awal yang dapat diambil melalui Pre Test sebelum pembelajaran atau
dari skor tes paling akhir yang dimiliki oleh siswa pada materi sebelumnya.
d) Melakukan
latihan kerja sama kelompok untuk saling mengenal antar anggota kelompok.
e) Membuat
jadwal aktivitas STAD, yaitu penyampaian materi pelajaran oleh guru, kerja
kelompok, tes penghargaan kelompok dan laporan berkala kelas.
2) Proses
Pembelajaran
Setiap pembelajaran dalam
STAD dimulai dengan presentasi kelas, yang meliputi:
a) Pendahuluan
Guru menjelaskan kepada siswa apa yang akan dipelajari dan mengapa
hal itu penting dipelajari serta keharusan siswa untuk bekerja dalam kelompok
b) Pengembangan
Guru menentukan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, ajakan agar
siswa mempelajari dan memahami makna, bukan hafalan, memeriksa pemahaman siswa
sesering mungkin, menjelaskan mengapa jawabannya benar atau salah, dan
melanjutkan materi jika siswanya memahami pokok masalahnya
c) Praktek
terkendali
Guru menyuruh siswa mengajarkan soal-soal, guru memanggil siswa
secara acak untuk menyelesaikan soal-soal tersebutguru memberikan satu atau dua
soal,siswa mengerjakannya dan kemudian guru memberikan umpan balik.
d) Kegiatan
kelompok, yakni:mengelompokkan siswa,
Guru meminta siswa
berkelompok dengan teman sekelompoknya, memberikan lembar kegiatan (lembar
diskusi), menyarankan siswa agar bekerja
secara berpasangan atau dengan seluruh anggota kelompok, guru membimbing siswa
mempelajari dan mengerjakan lembar kegiatan (lembar diskusi)
e) Kuis
atau tes,
Setelah dua kali penyajian, guru memberikan kuis atau tes
individual. Setiap siswa menerima satu lembar kuis. Waktu yang disediakan guru
untuk kuis adalah setengah sampai satu jam pelajaran. Hasil dari kuis itu
kemudian diberi skor dan akan disumbangkan sebagai skor kelompok.
Perhitungan Perkembangan Skor Individu
1 poin atau lebihdi bawah skor awal |
0 poin |
Skor awal sampai 10 poin di atasnya |
10 poin |
Lebih dari 10 poin di atas skor awal |
20 poin |
Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor awal) |
30 poin |
f) Penghargaan
Kelompok
Guru menghitung skor individu dan kelompokdan kemudian digabungkan
menjadi skor kelompok. Kemudian mengumumkan kelompok yang memperoleh poin
peningkatan tertinggi, dan memberi penghargaan berupa sertifikat atau pujian.
Guru mengembalikan kumpulan kuis yang pertama
kepada siswa.
Perhitungan perkembangan Skor Kelompok
Rata-rata |
Kualifikasi |
0 ≤ N ≤ 5 |
- |
6 ≤ N ≤ 15 |
Tim yang baik (Good Team) |
16 ≤ N ≤ 20 |
Tim yang baik sekali(Great Team) |
21 ≤ N ≤ 30 |
Tim yang Istimewa(Super Team) |
.
c. Kelebihan dan
Kekurangan Metode
Sebagai sebuah metode, STAD
memiliki kelebihan dan juga kekurangannya. Diantara kelebihan dari metode ini
adalah sebagaimana diungkapkan oleh para ahli seperti Slavin (2005),
Ahmadi (2011), Isjoni (2010), Rusman (2011) sebagai berikut:
1) Penerimaan
terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar.
2) Setiap
siswa memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi
kepada kelompoknya
3) Menggalakkan
interaksi secara aktif dan positif dan kerjasama anggota kelompok
4) Membantu
siswa untuk memperoleh hubungan pertemanan yang lebih banyak
5) Melatih
siswa dalam mengembangkan aspek kecakapan sosial dan kecakapan kognitif
6) Peran
guru lebih aktif dan lebih terfokus sebagai fasilitator, mediator, motivator
dan evaluator
7) Siswa
memiliki dua bentuk tanggung jawab belajar yakni untuk dirinya sendiri dan
membantu sesama anggota kelompok untuk belajar
8) Siswa
saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran oleh rekan sebaya
(peerteaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru
9) Pengelompokan
siswa secara heterogen membuat kompetisi yang terjadi di kelas menjadi lebih
hidup
10) Prestasi
dan hasil belajar yang baik bisa didapatkan oleh semua anggota kelompok
11) Kuis
yang terdapat pada langkah pembelajaran membuat siswa lebih termotivasi dan
meningkatkan tanggung jawab individu yang akan digabung menjadi nilai akhir
kelompok.
12) Adanya
penghargaan dari guru, sehingga siswa lebih termotivasi untuk aktif dalam
pembelajaran.
13) Anggota
kelompok dengan prestasi dan hasil belajar rendah memiliki tanggung jawab besar
agar nilai lebih baik
14) Dapat
saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran oleh rekan sebaya
(peerteaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru
15) Dapat
mengurangi sifat individualistis siswa.
16) Siswa
mempunyai kemungkinan untuk mencapai hasil belajar yang tinggi
Adapun kekurangan dari
metode STAD adalah sebagai berikut:
1) Membutuhkan waktu yang relatif lama
2) Memerlukan kemampuan khusus dari guru
3) Kadang tugas tidak bisa selesai pada waktu yang sudah ditentukan
4) Apabila
salah satu anggota berperilaku menyimpang akan mempengaruhi dan mengganggu
anggota kelompok lainnya
5) Suasana
akan terasa gaduh dan mengganggu kelas lain
d. Tips
Penggunaan Metode
Untuk
meminimalisir kekurangannya, ada beberapa tips yang bisa dilakukan dalam
penggunaan metode STAD ini, antara lain:
1) Guru menyediakan lembar kegiatan siswa (LKS) sehingga siswa
dapat bekerja secara efektif dan efisien.
2) Pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas sesuai kelompok
yang ada dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, sehingga tidak ada
waktu yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas.
1) Perlu
ditanamkan pentingnya kerja sama dan penyesuaian diri dalam satu kelompok, dan
memastikan bahwa teman dalam kelompoknya telah mempelajari materi
2) Kemampuan
guru dalam mengelola kelas sangat dibutuhkan agar kelas tidak gaduh waktu
pelaksanaan diskusi.
3) Kekompakan,
saling bantu, disiplin penggunaan waktu dalam kelompok akan mempengaruhi
kinerja dalam kelompok tersebut.
4) Guru
dapat mendorong siswa dengan menambahkan peraturan- peraturan lain sesuai
kesepakatan bersama
5) Guru perlu lebih aktif lagi dalam mengembangkan kompetensinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar