Judul

Sabtu, 13 Juni 2020

METODE MIND MAPPING (MM)

METODE MIND MAPING

a.      Pengertian Metode

Metode ini dikenalkan oleh Buzan tahun 1970-an dikenal dengan Radiant Thinking. Mind mapping atau peta pikiran, adalah salah satu teknik mencatat materi pelajaran yang memudahkan siswa belajar. Mind mapping bisa juga dikategorikan sebagai teknik mencatat kreatif. Dikategorikan ke dalam teknik kreatif karena pembuatan mind mapping ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si pembuatnya. Siswa yang kreatif akan lebih mudah membuat mind mapping ini. Begitu pula, dengan semakin seringnya Siswa membuat mind mapping, dia akan semakin kreatif. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa dengan metode ini siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga 78%.

Dari uraian tersebut, peta pikiran (mind mapping) adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Terdapat perbedaan antara mencatat dengan catatan biasa dengan mind mapping sebagai berikut:

Catatan Biasa

Mind Mapping

berupa catatan biasa

berupa peta pikiran

berupa tulisan-tulisan saja

berupa tulisan, simbol, dan gambar

Dituangkan dalam satu warna

Dituangkan dalam warna warni

Review ulang: waktu yang lebih lama

Review ulang: waktu yang lebih singkat

Waktu belajar: lebih lama

Waktu belajar: lebih cepat dan efektif

Siswa lebih statis

Siswa lebihkreatif

 

Teknik pencatatan dengan menggunakan mind maping, memungkinkan dapat:

1)      Menyusun fakta dan fikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja otak yang alami akan dilibatkan sejak awal sehingga mengingat informasi akan lebih mudah dan bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat biasa.

2)      Memunculkan ide terpendam yang kita miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut.

3)      Menggunakan seluruh potensi otak agar optimum dengan menggabungkan kerja otak bagian kiri dan kanan sehingga memudahkan seserorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal.

4)      Memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima karena adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya.

 

Mind mapping memiliki elemen berikut: pusat peta pikiran, cabang utama, cabang, kata dan gambar. Semua elemen tersebut dibentuk seperti diagram pohon dan percabangannya memudahkan untuk mereferensikan satu informasi kepada informasi yang lain.

1)      Pusat peta pikiran merupakan ide atau gagasan utama, bisa dalam bentuk teks ataupun suatu gambar

2)      Cabang utama adalah cabang tingkat pertama yang langsung memancar dari pusat peta pikiran. Dari pusat peta pikiran kemudian akan muncul 5 sampai 10 ide lain yang keluar cabang utama,  berupa bab-bab atau sub sab. Garis-garis pada cabang utama digambarkan dengan menarik dengan beragam corak.

3)      Cabang merupakan pancaran dari cabang utama, dapat menuliskannya ke segalah arah dan diusahakan meliuk bukan sekedar garis lurus. Panjangnya sesuai dengan kata kunci dan sebaiknya warna cabang tersebut sama dengan warna cabang utama.

4)      Setiap cabang berisi satu kata kunci (keyword), ditulis diatas cabang

5)      Gambar

 

b.      Sintak Metode

Langkah-langkah pembelajaran metode mind mapping adalah sebagai berikut:

1)      Tahap perencanaan

a)      Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

b)      Menjelaskan langkah-langkah pokok min mapping

c)      Menyiapkn alat-alat yang di perlukan

d)     Menyajikan materi secara umum

2)      Tahap pelaksanaan

a)      Membentuk kelompok berpasangan dua orang atau berkelompok

b)      Memberi kesempatan kepada setiap siswa (setiap kelompok) untuk membuat peta konsep dari materi yang dipelajari

c)      Menugaskan salah satu siswa dari pasangan (salah satu kelompok) menjelaskan peta konsepnya dan pasangannya (kelompok lain) memperhatikan sambil membuat catatan-catatan kecil, dan memberikan tanggapan terhadap kelompok tersebut.

d)     Begitu seterusnya sampai kelompok lainnya melaksanakan presentasi hasil temuannya.

3)      Tahap akhir

Setelah mind mapping selesai, hendaknya guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang kiranya belum dipahami siswa. Kemudian secara bersama-sama menyimpulkan materi yang dipelajari.

 

c.       Kelebihan dan Kekurangan Metode

Sebagai sebuah metode, mind mapping memiliki kelebihan dan juga kekurangannya. Diantara kelebihan dari metode ini adalah:

1)      Meningkatkan perhatian siswa.

2)      Belajar menjadi lebih cepat dan efisien.

3)      Menjadi kan siswa kreatif, dapat memunculkan ide-ide yang lain

4)      Suasana menyenangkan dalam pembelajaran akan mempengaruhi penciptaan peta pikiran

5)      Melatih kemampuan siswa dalam menyusun dan mengorganisasikan ide-ide yang muncul dalam fikiran

6)      Membantu otak siswa dalam mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat hubungan.

7)      Memudahkan siswa dalam melihat gambaran keseluruhan, dan pengkajian ulang dapat dilakukan lebih cepat.

8)      Setiap peta memiliki sifat yang unik.

9)      Cocok digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban

 

Adapun kekurangan dari metode mind mapping adalah sebagai berikut:

1)      Tidak sepenuhnya siswa mengikuti pembelajaran, hanya siswa yang aktif yang terlibat

2)      Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan.

3)      Waktu terbuang untuk mencari kata kunci pengingat

4)      Peta pikiran yang dibuat oleh siswa dipengaruhi emosi dan perasaannya.

 

d.      Tips Penggunaan Metode

Untuk meminimalisir kekurangannya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh guru yakni dengan menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi belajar siswa terutama dalam proses pembuatan mind mapping, dengan cara berikut:

1)      Menyiapkan media (bisa berupa selembar kertas kosong) yang diatur dalam posisi landscape

2)      Menempatkan topik/tema yang akan dibahas di tengah-tengah halaman kertas dengan posisi horizontal.

3)      Membimbing siswa untuk menggunakan gambar, simbol atau kode pada mind mapping dengan visualisasi kerja otak kiri dan otak kanan secara sinergi.

4)      Mmebimbing siswa membuat tema-tema turunan yang berkaitan dengan tema utama

5)      Membimbing siswa untuk menggunakan kata-kata kunci sebagai asosiasi terhadap suatu ide pada setiap cabang pemikiran, sehingga garis-garis cabang saling berhubungan hingga ke pusat gambar, tandai dengan garis, warna atau symbol yang sama

6)      Membimbing siswa membentuk garis-garis yang tidak hanya lurus agar tidak membosankan.

7)      Membimbing siswa membentuk garis-cabang yang semakin tipis begitu bergerak menjauh dari gambar utama untuk menandakan hirarki atau tingkat kepentingan dari masing-masing garis.

8)      Bimbing siswa untuk mengguunakan huruf besar, serta menyisakan ruang untuk penambahan tema.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers