Judul

Sabtu, 13 Juni 2020

METODE ARTIKULASI

METODE ARTIKULASI

a.      Pengertian Metode

Mustain (2010) mendefinisikan artikulasi sebagai struktur-struktur dalam otak yang melibatkan kemampuan bicara (area kemampuan bicara), membaca atau pemprosesan kata lainnya dan area gerak tambahan (menulis, membuat sketsa, dan gerak-gerak ekspresif lainnya). Huda (2013: 269) menjelaskan bahwa artikulasi merupakan metode pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran. Pada pembelajaran ini, siswa dibagi ke dalam kelompok- kelompok kecil yang masing-masing anggotanya bertugas mewawancarai teman kelompoknya tentang materi yang baru dibahas. Skill pemahaman sangat diperlukan dalam metode pembelajaran ini.

Pelaksanaannya berbentuk kelompok berpasangan, salah satu siswa menyampaikan materi yang baru diterima kepada pasangannya kemudian bergantian, setelah itu presentasi di depan kelas perihal hasil diskusinya dan guru membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan. Metode ini seperti pesan berantai, materi yang telah diberikan guru, diteruskan atau menjelaskan oleh seorang siswa pada siswa lain (pasangan kelompoknya). Siswa dituntut untuk bisa berperan sebagai penerima pesan sekaligus berperan sebagai penyampai pesan (Ngalimun, 2012). Siswa secara mandiri menggali informasi dari temannya, kemudian mencernanya, lalu apa yang telah diperoleh tersebut dishare di depan kelas sebagai bentuk pelaporan sekaligus sumber informasi bagi siswa lainnya. Hal ini dapat melatih kemandirian, komunikasi, pemahaman, serta kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran.

 

Manfaat penerapan metode artikulasi pada pembelajaran, khususnya yang berdampak pada siswa adalah sebagai berikut:

1)      Siswa menjadi lebih mandiri.

2)      Siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar.

3)      Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.

4)      Terjadi interaksi antarsiswa dalam kelompok kecil.

5)      Terjadi interaksi antar kelompok kecil.

6)      Masing masing siswa memiliki kesempatan berbicara atau tampil di depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok mereka (Huda, 2013).

 

b.      Sintak Metode

Secara umum proses pembelajaran metode inquiry learning dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

Fase 1: Menyampaikan kompetensi dan materi yang akan dibahas.

Fase 2: Menyampaikan materi.

Fase 3: Membentuk kelompok.

Fase 4: Menyampaikan materi yang baru diterima dari guru.

Fase 5: Menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya.

Fase 6: Menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa dalam bentuk konfirmasi dari guru

Fase 7: Menyimpulkan

 

c.       Kelebihan dan Kekurangan Metode

Sebagai sebuah metode, artikulasi memiliki kelebihan dan juga kekurangannya. Berikut kelebihan dari metode artikulasi menurut Natsir (2012).

1)      Semua siswa terlibat (mendapat peran)

2)      Melatih kesiapan siswa

3)      Melatih daya serap pemahaman dari orang lain

4)      Cocok untuk tugas sederhana

5)      Interaksi lebih mudah

6)      Lebih mudah dan cepat membentuknya

7)      Meningkatkan partisipasi anak

Adapun kekurangan dari metode artikulasi adalah sebagai berikut:

1)      Hanya cocok untuk mata pelajaran tertentu

2)      Waktu yang dibutuhkan lebih banyak

3)      Materi yang didapat relative sedikit

4)      Banyak kelompok yang perlu diperhatikan

5)      Lebih sedikit ide yang muncul

 

d.      Tips Penggunaan Metode

Untuk meminimalisir kekurangannya, ada beberapa tips yang bisa dilakukan dalam penggunaan metode artikulasi ini, antara lain:

1)      Guru harus mempersiapkan pelajaran yang matang

2)      Desediakan alat dan biaya yang cukup memadai

3)      Ketegasan menjaga topik yang dibahas  agar tidak meluas dan menyita waktu

4)      Fungsi moderator sangat diperlukan untuk mengatur jalannya diskusi agar semua siswa aktif, tidak hanya didominasi oleh sebagaian siswa saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers