Judul

Sabtu, 13 Juni 2020

METODE PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION)

METODE PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION)

a.      Pengertian Metode

Sudrajat (2011) menyebutkan bahwa metode pembelajaran langsung adalah metode pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri: (1) transformasi dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru. Dalam metode ini guru berperan sebagai penyampai informasi, dan hendaknya guru menggunakan berbagai media yang sesuaidengan materi, misalnya film, tape recorder, gambar, peragaan, dan sebaganya. Informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif, (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi). Kritik terhadap penggunaan metode ini antara lain bahwa metode ini tidak dapat digunakan setiap waktu dan tidak untuk semua tujuan pembelajaran dan semua siswa.

Metode ini membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik.

 

b.      Sintak Metode

Slavin (dalam Depdiknas, 2009) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut:

1)       Menginformasikan tujuan pembelajaran. 

Guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.

2)       Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat.

Guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.

3)       Menyampaikan materi pelajaran. 

Guru menyampaikan materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya.

4)       Melaksanakan bimbingan.

Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep.

5)       Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. 

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok.

6)       Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. 

Guru memberikan reviu terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa dan mengulang informasi jika diperlukan.

7)       Memberikan latihan mandiri. 

Guru memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka pelajari.

 

c.       Kelebihan dan Kekurangan Metode

Sebagai sebuah metode, direct intruction memiliki kelebihan dan juga kekurangannya. Diantara kelebihan dari metode ini adalah:

1)       Urutan informasi yang diterima oleh siswa dikendalikan oleh guru, sehingga siswa terlibat dalam pembelajaran dan fokus pada tujuan.

2)       Efektif diterapkan dalam kelas yang besar maupun kecil.

3)       Cocok untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa.

4)       Efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang terstruktur.

5)       Efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.

6)       Waktu yang diperlukan relatif singkat yang dapat diakses oleh seluruh siswa.

7)       Penyampaian informasi yang menarik dapat merangsang ketertarikan dan dan antusiasme siswa.

8)       Siswa dapat menguasai informasi dan menjadi tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang mereka lihat.

 

Adapun kekurangan dari metode direct intruction adalah sebagai berikut:

1)       Tidak semua siswa memiliki keterampilan mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat.

2)       Sulit untuk mengatasi perbedaan kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa.

3)       Jika informasi yang disampaikan guru tidak menarik, siswa dapat menjadi bosan dan akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit.

4)       Siswa sulit mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.

5)       Siswa sulit mengembangkan kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuannya.

6)       Siswa kurang kesempatan untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan.

7)       Sangat bergantung pada gaya komunikasi guru

8)       Ketergantungan terhadap guru, tanggung jawab terhadap pembelajaran mereka sendiri akan hilang

 

d.      Tips Penggunaan Metode

Untuk meminimalisir kekurangannya, ada beberapa tips yang bisa dilakukan guru, yakni dengan memilih beberapa situasi yang cocok untuk menggunakan metode direct intruction ini, antara lain:

1)       Ketika memberikan pokoknya tentang konsep kunci dan menunjukkan keterkaitan di antara konsep-konsep tersebut.

2)       Ketika materinya tentang keterampilan atau prosedur yang memiliki struktur yang jelas dan pasti.

3)       Ketika akan memastikan bahwa siswa telah menguasai keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan.

4)       Ketika menunjukkan bahwa suatu argumen harus didukung oleh bukti-bukti, atau bahwa ide tidak selalu berujung pada jawaban yang logis)

5)       Ketika materinya cocok dipresentasikan dengan pola penjelasan, pemodelan, pertanyaan, dan penerapan.

6)       Ketika akan menumbuhkan ketertarikan siswa akan suatu topik.

7)       Ketika akan menunjukkan teknik atau prosedur-prosedur tertentu sebelum siswa melakukan suatu kegiatan praktik.

8)       Ketika siswa menghadapi kesulitan yang sama yang dapat diatasi dengan penjelasan yang sangat terstruktur.

9)       Ketika lingkungan mengajar tidak sesuai dengan strategi yang berpusat pada siswa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers