Judul

Sabtu, 13 Juni 2020

METODE INQUIRY LEARNING

METODE INQUIRY LEARNING

a.      Pengertian Metode

Gulo dalam Trianto (2009) menyatakan bahwa, metode inquiry learning berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Menurut Wina Sanjaya, inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah

Sasaran utama kegiatan inquiry learning adalah keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, keterarahan kegiatan secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, mengembangkan sikap percaya pada diri siswa. Inquiry menempatkan siswa sebagai subyek belajar yang tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan dari guru secara verbal, tetapi berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.

Pembelajaran inquiry bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara sistematis, logis, dan kriitis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai proses mental. Dengan demikian, siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

Terdapat beberapa macam Inquiry yaitu:

1)      Guided Inquiry adalah Inquiry yang banyak dicampuri oleh guru dengan mengarahkan dan memberikan petunjuk baik lewat prosedur yang lengkap dan pertanyaan-pertanyaan pengarahan selama proses Inquiry.

2)      Open Inquiry (bebas) adalah Inquiry yang tidak banyak dicampuri oleh guru, hanya sebagai fasilitator, memberikan arah dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk menemukan sendiri. Siswa lebih bertanggung jawab, lebih mandiri menentukan hipotesis, memilih peralatan, merangkaikan peralatan, dan mengumpulkan data.Metde jenis ini dapat dilakukan dalam kelompok, tetapi juga secara individual.

3)      Inkuiri terbimbing dan metodeinkuiri bebas, merupakan kolaborasi atau modifikasi dari dua metode inkuiri sebelumnya. Siswa menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan tetap memperoleh bimbingan. Namun bimbingan yang diberikan lebih sedikit.

 

b.      Sintak Metode

Gulo (2005) menyatakan bahwa, secara umum proses pembelajaran metode inquiry learning dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1)      Orientasi

Orientasi yang dimaksud adalah langkah yang dilakukan guru untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang kondusif, dengan cara  menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar, menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan, serta menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajarsebagai motivasi belajar bagi siswa.

2)      Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah menentukan persoalan yang ingin didalami atau dipecahkan dengan metode inquiry. Persoalan harus jelas sehingga dapat dipikirkan, didalami, dan dipecahkan oleh siswa. Melalui proses tersebut Siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.

3)      Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji, yang perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan berhipotesis setiap siswa adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang mendorong siswa dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan.

4)      Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau tidak. Dalam inquiry learning, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting, bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.

5)      Menguji hipotesis

Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data yang diperoleh pada saat pengumpulan data. Menguji hipotesis berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional, sehingga kebenaran jawaban bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

6)      Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.

 

c.       Kelebihan dan Kekurangan Metode

Sebagai sebuah metode, inquiry learning memiliki kelebihan dan juga kekurangannya. Diantara kelebihan dari metode ini adalah:

1)      Pembelajaran lebih bermakna, karena menekankan kepada pengembangan aspek kognitif kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang.

2)      Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

3)      Sesuai dengan perkembangan psikologi modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan.

4)      Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.

5)      Melatih siswa untuk belajar mandiri

Adapun kekurangan dari metode inquiry learning adalah sebagai berikut:

1)      Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

2)      Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dalam kebiasaan siswa dalam belajar.

3)      Memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.

4)      Selama ketentuan, maka pembelajaran inquiri akan

5)      Sulit diimplementasikan oleh setiap guru, karena keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran

6)      Ketidaksesuaian kebiasaan siswa dalam belajar

 

d.      Tips Penggunaan Metode

Untuk meminimalisir kekurangannya, ada beberapa tips yang bisa dilakukan dalam penggunaan metode inquiry learning ini, antara lain:

1)      Sebelum pembelajaran guru menjelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah

2)      Persoalan yang ingin dipecahkan disiapkan sebelum mulai pelajaran

3)      Persoalan harus jelas sehingga dapat dipikirkan, didalami, dan dipecahkan oleh siswa.

4)      Memberikan motivasi belajar siswa dengan menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar.

5)      Guru harus memerankan peran sebagai fasilitator, menyadarkan siswa dari kekeliruan, bertanggungjawab terhadap kegiatan, memimpin, mengelola sumber belajar, dan memberikan penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa.

Guru tidak memperbaiki hipotesis siswa yang salah, tetapi cukup memperjelas maksudnya saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers