Judul

Sabtu, 13 Juni 2020

METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

a.      Pengertian Metode

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh dalam menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata. Depdiknas (2003: 5) menyatakan bahwa pembelajaran kontektual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi peserta didik. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan peserta didik. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan dari pada hasil.

Metode ini mengajak siswa untuk mengkaitkan antara materi yang dipelajarinya dengan kehidupan nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan diperolah dari usaha siswa mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan dalam belajar.

Menurut Winataputra, dkk (2011:7.3) hakikat pembelajaran CLL adalah melibatkan 7 komponen dalam pembelajaran. Komponen tersebut adalah: (1) konstruktivisme (constructivism), (2) bertanya (questioning), (3) inkuiri (inquiry), (4) masyarakat belajar (learning community), (5) permodelan (modeling), (6) refleksi (reflection), dan (7) penilaian autentik (authentic assessment).

Menurut Depdiknas (2003:6)  kata-kata kunci dalam pembelajaran kontekstual adalah:

1)      Belajar yang sebenarnya (real world learning)

2)      Mengutamakan pengalaman nyata

3)      Berfikir tingkat tinggi

4)      Berpusat pada peserta didik

5)      Siswa aktif, kritis, dan kreatif

6)      Pengetahuan bermakna dalam kehidupan

7)      Dekat dengan kehidupan nyata

8)      Perubahan perilaku

9)      Siswa praktek, bukan menghafal

10)  Belajar bukan mengajar (learning bukan teaching)

11)  Pendidikan bukan pengajaran (education bukan instrucation)

12)  Pembentukan manusia

13)  Memecahkan masalh

14)  Siswa akting, pendidik mengarahkan

15)  Hasil belajar diukur dengan berbagai cara bukan hanya dengan tes.

 

b.      Sintak Metode

Menurut Zahorik dalam Depdiknas (2003:7) terdapat lima elemen belajar yang harus diperhatikan dalam penerapan contextual teaching and learning (CTL yaitu:

1)      Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge).

2)      Pemerolehan pengetahuan baru (aquiring knowledge) dengan cara mempelajari secara keseluruhan dulu, kemudian memperhatikan detailnya

3)      Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), yaitu dengan cara menyusun (a) konsep sementara (hipotesis), (b) melakukan sharing kepada orang lain agar mendapat tanggapan (validasi) dan atas dasar tanggapan itu (c) konsep tersebut direvisi dan dikembang.

4)      Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge).

5)      Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan pengetahuan tersebut.

 

c.       Kelebihan dan Kekurangan Metode

Sebagai sebuah metode, CTL memiliki kelebihan dan juga kekurangannya. Diantara kelebihan dari metode ini adalah:

1)      Siswa lebih produktif menumbuhkan penguatan konsep, karena ditemukan sendiri oleh siswa dan menerapkan apa yang dipelajari dikehidupan sehari-hari.

2)      Siswa terlibat aktif dalam memecahkan dan memiliki keterangan berfikir yang lebih tinggi dalam mengunakan data untuk memecahkan suatu hasil.

3)      Siswa menjadi mandiri.

4)      Pembelajaran lebih bermakna, karena siswa sendiri yang mengkonstruksi konsep dikaitkan dengan pengetahuan dasar yang dimilikinya

5)      Siswa dapat menemukan kesimpulan sendiri sebagai hasil dari proses pembelajaran

6)      Menumbuhkan keberanian untuk berpendapat dan kemampuan bekerjasama siswa.

Adapun kekurangan dari metode CTL adalah sebagai berikut:

1)      Waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan banyak, karena siswa ditentukan menemukan sendiri suatu konsep

2)      Materi kadang-kadang tidak tuntas

3)      Tidak semua komponen pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) dapat diterapkan pada seluruh materi pelajaran

4)      Diperlukan kemampuan guru sebagai fasilitator dan mitra siswa dalam belajar

 

d.      Tips Penggunaan Metode

Untuk meminimalisir kekurangannya, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh guru dalam penggunaan metode contextual teaching and learning ini, antara lain:

1)      Mengubah paradigm bahwa Belajar tidak hanya sekedar menghafal, tetapi siwa  diajak mengkontruksi pengetahuan mereka secara bermakna sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

2)      Menyajikan bahan-bahan untuk dipelajari secara mandiri oleh siswa sehingga dengan demikian mereka membangun pengetahuan yang kokoh.

3)      Membantu mempermudah siswa memperoleh pengetahuan baru, tetapi bukan membangun pengetahuan dalam pikiran siswa.

4)      Menyediakan masalah-masalah untuk dipecahkan siswa yang berkaitan dengan konteks kehidupan dan budaya mereka sehari-hari.

5)      Memfasilitasi siswa untuk membangun pengetahuan dengan hubungan- yang kuat satu sama lain dalam pikiran mereka sehingga berkembang sesuai dengan tingkat kemampuan mereka masing-masing.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers