METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
a.
Pengertian Metode
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah
suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa
secara penuh dalam menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan
situasi kehidupan nyata. Depdiknas (2003: 5) menyatakan bahwa pembelajaran
kontektual adalah konsep belajar
yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi
dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga
dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna
bagi peserta didik. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk
kegiatan peserta didik. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan dari pada
hasil.
Metode ini mengajak siswa untuk mengkaitkan antara materi yang
dipelajarinya dengan kehidupan nyata dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan
sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan diperolah dari usaha siswa
mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan dalam belajar.
Menurut Winataputra, dkk (2011:7.3) hakikat pembelajaran CLL adalah
melibatkan 7 komponen dalam pembelajaran. Komponen tersebut adalah: (1)
konstruktivisme (constructivism), (2)
bertanya (questioning), (3) inkuiri (inquiry), (4) masyarakat belajar (learning community), (5) permodelan (modeling), (6) refleksi (reflection), dan (7) penilaian autentik
(authentic assessment).
Menurut Depdiknas (2003:6) kata-kata kunci dalam pembelajaran
kontekstual adalah:
1) Belajar yang sebenarnya (real world
learning)
2) Mengutamakan pengalaman nyata
3) Berfikir tingkat tinggi
4) Berpusat pada peserta didik
5) Siswa aktif, kritis, dan kreatif
6) Pengetahuan bermakna dalam kehidupan
7) Dekat dengan kehidupan nyata
8) Perubahan perilaku
9) Siswa praktek, bukan menghafal
10) Belajar bukan mengajar (learning bukan
teaching)
11) Pendidikan bukan pengajaran (education bukan
instrucation)
12) Pembentukan manusia
13) Memecahkan masalh
14) Siswa akting, pendidik mengarahkan
15) Hasil belajar diukur dengan berbagai cara
bukan hanya dengan tes.
b.
Sintak Metode
Menurut Zahorik dalam Depdiknas (2003:7) terdapat lima elemen
belajar yang harus diperhatikan dalam penerapan contextual
teaching and learning (CTL
yaitu:
1)
Pengaktifan
pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge).
2)
Pemerolehan
pengetahuan baru (aquiring knowledge)
dengan cara mempelajari secara keseluruhan dulu, kemudian memperhatikan
detailnya
3)
Pemahaman pengetahuan
(understanding knowledge), yaitu
dengan cara menyusun (a) konsep sementara (hipotesis), (b) melakukan sharing
kepada orang lain agar mendapat tanggapan (validasi) dan atas dasar tanggapan
itu (c) konsep tersebut direvisi dan dikembang.
4)
Mempraktekkan
pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge).
5)
Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan
pengetahuan tersebut.
c.
Kelebihan dan Kekurangan Metode
Sebagai sebuah metode, CTL memiliki
kelebihan dan juga kekurangannya. Diantara kelebihan dari metode ini adalah:
1)
Siswa
lebih produktif menumbuhkan penguatan konsep, karena ditemukan sendiri oleh
siswa dan menerapkan apa yang dipelajari dikehidupan sehari-hari.
2)
Siswa
terlibat aktif dalam memecahkan dan memiliki keterangan berfikir yang lebih
tinggi dalam mengunakan data untuk memecahkan suatu hasil.
3)
Siswa
menjadi mandiri.
4)
Pembelajaran
lebih bermakna, karena siswa sendiri yang mengkonstruksi konsep dikaitkan
dengan pengetahuan dasar yang dimilikinya
5)
Siswa
dapat menemukan kesimpulan sendiri sebagai hasil dari proses pembelajaran
6)
Menumbuhkan
keberanian untuk berpendapat dan kemampuan bekerjasama siswa.
Adapun kekurangan dari metode CTL adalah
sebagai berikut:
1)
Waktu
yang dibutuhkan dalam pembuatan banyak, karena siswa ditentukan menemukan
sendiri suatu konsep
2)
Materi
kadang-kadang tidak tuntas
3)
Tidak
semua komponen pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) dapat
diterapkan pada seluruh materi pelajaran
4)
Diperlukan
kemampuan guru sebagai fasilitator dan mitra siswa dalam belajar
d.
Tips Penggunaan Metode
Untuk
meminimalisir kekurangannya, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh guru dalam
penggunaan metode contextual teaching and learning ini, antara lain:
1)
Mengubah paradigm bahwa Belajar tidak hanya
sekedar menghafal, tetapi siwa diajak
mengkontruksi pengetahuan mereka secara bermakna sehingga dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari
2)
Menyajikan bahan-bahan untuk dipelajari secara
mandiri oleh siswa sehingga dengan demikian mereka membangun pengetahuan yang
kokoh.
3)
Membantu mempermudah siswa memperoleh pengetahuan
baru, tetapi bukan membangun pengetahuan dalam pikiran siswa.
4)
Menyediakan masalah-masalah untuk dipecahkan
siswa yang berkaitan dengan konteks kehidupan dan budaya mereka sehari-hari.
5)
Memfasilitasi siswa untuk membangun pengetahuan
dengan hubungan- yang kuat satu sama lain dalam pikiran mereka sehingga
berkembang sesuai dengan tingkat kemampuan mereka masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar