Judul

Sabtu, 20 Desember 2014

Traveling Part 7: Universitas Udayana Bali

7.     UNIVERSITAS UDAYANA

Setelah selesai Sholat..kami melanjutkan perjalanan, dan sengaja kami meminta kepada pakj supir agar mengantar kami ke Universitas Udayana yang ada di Bali…. Ada banyak fakultas yang ada, dan itu bisa dijadikan salah satu pilihan lanjutan study keluarga kita. Berikut beberapa gambar yang kami bisa ambil:

Universitas Udayana secara sah berdiri pada tanggal 17 Agustus 1962 dan merupakan perguruan tinggi tertua di daerah propinsi Bali. Tetapi sebelumnya, sejak tanggal 29 September 1958 di Bali sudah berdiri sebuah fakultas yang bernama Fakultas Sastra Udayana sebagai cabang dari Universitas Airlangga Surabaya. 
Fakultas Sastra Udayana yang merupakan embrio dari Universitas Udayana secara resmi diakui sebagai bagian Universitas Airlangga sejak 1 Januari 1959. Peresmian Fakultas Sastra Udayana mempunyai arti yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan Universitas Udayana.
Pada awal tahun 1960-an masyarakat Bali mengidam-idamkan adanya sebuah Perguruan Tinggi di daerah ini. Untuk mewujudkan keinginan masyarakat tersebut maka pada tanggal 12 Mei 1961 diadakanlah pertemuan di antara tokoh-tokoh pendidikan, para pejabat daerah dan pemuka masyarakat. Pertemuan ini dipimpin oleh Prof. Dr. Purbatjaraka yang dibantu oleh seorang sekretaris yaitu Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. 

Dalam pertemuan tersebut dibahas langkah-langkah yang perlu diambil dalam rangka persiapan pendirian perguruan tinggi di Bali. Pada pertemuan tersebut juga disepakati untuk membentuk sebuah formatur yang diketuai oleh dr. Anak Agung Made Jelantik, Kepala Dinas Kesehatan Daerah Bali dengan anggota delapan orang.
Dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama formatur ini sudah dapat membentuk sebuah badan yang diberi nama Badan Perguruan Tinggi Daerah Bali yang diketuai oleh Ir. Ida Bagus Oka, (Koordinator Dinas Pekerjaan Umum Nusa Tenggara), Wakil Ketua Dr. I Gusti Ngurah Gede Ngurah dan dibantu oleh dua orang sekretaris yaitu Prof. Dr. Ida Bagus Mantra dan Drh. G. N. Teken Temadja, dilengkapi oleh Pelindung, Pengawas, Penasehat, Bandahara dan beberapa orang anggota. 
Badan Perguruan Tinggi Daerah Bali ini berhasil membentuk Panitia Persiapan Universitas Udayana Bali yang kemudian disyahkan dengan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 4 tahun 1962, tanggal 15 Januari 1962. Adapun susunan personalia Panitia Persiapan Pendirian Universitas Udayana adalah sebagai berikut:
Penasehat : Kol. Supardi, Panglima Kodam XVI Udayana
Ketua : Anak Agung Bagus Sutedja, Gubernur Kepala Daerah Bali
Ketua I : Letkol. Suroso, Komandan Korem Bali
Ketua II : Drs. R. Siswadji, Kepala Komisaris Daerah Bali
Ketua III : Mr. Poerwanto, Jaksa Tinggi Daerah Bali
Sekretaris : Prof. Dr. Ida Bagus Mantra, Pj. Ketua Fakultas Sastra Udayana
Anggota : dr. Anak Agung Made Jelantik
   Drh. I Made Geria
   I Made Mendra
   I Nyoman Tirta
   I Gusti Bagus Sugriwa
   Ny. Gedong Bagus Oka
   Tjilik
   I Ketut Mandra
Panitia persiapan ini kemudian menjajagi hal-hal yang berhubungan dengan pendirian Universitas Udayana. Salah satu syarat yang ditetapkan oleh departemen PTIP untuk pendirian universitas pada waktu itu adalah harus memiliki empat fakultas, yang terdiri dari dua fakultas eksakta dan dua fakultas non eksakta. Berdasarkan potensi dan kemampuan yang ada serta kebutuhan masyarakat Bali dan Nusa Tenggara pada saat itu maka Panitia Persiapan merencanakan membuka empat fakultas yaitu:
  1. Fakultas Sastra
  2. Fakultas Kedokteran
  3. Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan
  4. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Berkedudukan di Bali kecuali Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan berkedudukan di Singaraja. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan No. 104/1962 tanggal 9 Agustus 1962, Universitas Udayana secara sah berdiri sejak tanggal 17 Agustus 1962.
Tetapi oleh karena hari lahir Universitas Udayana jatuh bersamaan dengan hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia maka perayaan Hari Ulang Tahun Universitas Udayana dialihkan menjadi tanggal 29 September dengan mengambil tanggal peresmian Fakultas Sastra yang telah berdiri sejak tahun 1958.
Pada tahun 1964 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dipisahkan dari Universitas Udayana dan dijadikan IKIP Malang cabang Singaraja, sehingga sejak itu Universitas Udayana masih memiliki tiga fakultas saja. Kemudian selaras dengan perkembangan Universitas Udayana maka secara berturut-turut didirikan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1964), Fakultas Teknik (1965) dan pada tahun 1967 didirikan Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekonomi tetapi pada saat itu hanya diijinkan melaksanakan pendidikan dan pengajaran sampai pada tingkat Sarjana Muda. Baru kemudian sejak tahun 1976 Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekonomi diijinkan melaksanakan pendidikan dan pengajaran sampai tingkat Sarjana.
Pada tahun 1968 IKIP Cabang Singaraja diintegrasikan kembali ke dalam Universitas Udayana dan dijadikan dua Fakultas yaitu Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan. Dengan demikian sejak tahun 1968 Universitas Udayana memiliki 9 Fakultas yaitu:

  1. Fakultas Sastra
  2. Fakultas Kedokteran
  3. Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan
  4. Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat
  5. Fakultas Teknik
  6. Fakultas Pertanian
  7. Fakultas Ekonomi
  8. Fakultas Keguruan
  9. Fakultas Ilmu Pendidikan
Dalam perjalanan hingga sekarang, sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 204/0/1997, tanggal 22 Agustus 1997 Program Studi Kedokteran Hewan berubah status resmi menjadi Fakultas Kedokteran Hewan. Sehingga sampai tahun 2004, Universitas Udayana memiliki sembilan fakultas yaitu:
  1. Fakultas Sastra
  2. Fakultas Kedokteran
  3. Fakultas Hukum
  4. Fakultas Ekonomi
  5. Fakultas Teknik
  6. Fakultas Pertanian
  7. Fakultas Peternakan
  8. Fakultas MIPA
  9. Fakultas Kedokteran Hewan
B.Visi dan Misi
Visi
Universitas Udayana Menjadi Universitas yang Unggul, Mandiri, dan Berbudaya.
Misi
Sedangkan misi yang diemban dalam mewujudkan visi di atas adalah:
  1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, memiliki relevansi dan kompetensi tinggi
  2. Mengembangkan kerjasama diberbagai bidang dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar negeri guna meningkatkan mutu Tri Darma, kemandirian dalam manajemen dan keuangan dan meningkatkan mutu pelayanan.
  3. Memberdayakan Universitas Udayana sebagai perguruan tinggi yang aktif dalam membangun masyarakat yang berlandaskan pada pengembangan dan kemajuan IPTEKS terkini untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
  4. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang menyentuh kepentingan masyarakat dan stakeholders, sehingga IPTEKS yang dikembangkan tetap tergayut dengan kebutuhan masyarakat.
  5. Meningkatkan kemampuan manajemen organisasi dan kepemimpinan yang berorientasi kepada pelayanan yang berkualitas, profesional, demokratis, dan berjiwa kewirausahaan.
  6. Mengembangkan infrastruktur pendidikan tinggi yang handal untuk penyelenggaraan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
  7. Mendorong tumbuhnya lembaga-lembaga fungsional yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk mengoptimalkan ekstensi UNUD.
C. Tujuan Pendidikan di Universitas Udayana
Sebagai unsur pendidikan Nasional, Universitas Udayana menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan tujuan:
  • Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat mengembangkan, menciptakan dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
  • Mengembangkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tahap kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
D. Motto dan Lambang Universitas Udayana
1. Motto
Universitas Udayana mempunyai motto sebagai berikut: TAKITAKINING SEWAKA GUNA WIDYA. Artinya Manusia sebagai penuntut ilmu berkewajiban mengejar pengetahuan dan kebajikan. Kata-kata ini menurut Prof. Dr. I Gusti Ngurah Bagus diambil dari kitab Nitisastra yakni sebuah kitab yang memuat nasehat-nasehat orang berbuat dan bertingkah laku yang baik.

2. Lambang Universitas Udayana
Lambang Universitas Udayana dikenal dengan sebuatan Widya Cakra Prawartana yang maknanya pemutara roda ilmu pengetahuan berdasarkan Pancasila (lihat gambar di samping)

Lambang ini berwujud sebuah lingkaran yang mempunyai roda atau cakra. Pada bagian paling tengah terdapat padma atau bunga teratai dengan delapan helai daun, yang melambangkan kesucian Tuhan Yang Maha Esa sebagai sila pertama Pancasila. Lingkaran atau roda tersebut mempunyai empat buah jari-jari atau ruji yang melambangkan kekuatan yang membaja dari empat sila lainnya dari Pancasila. Pada bagian luar dari jari-jari lingkaran atau roda tersebut dihiasi dengan 54 buah titik sebagai rantai permata sesuai dengan rangkaian ilmu pengetahuan yang diberikan di Universitas Udayana.
Pembuatan lambang Universitas Udayana diprakarsai oleh Prof. Dr. Ida. Bagus Mantra dengan mengundang Drs. I Gusti Ngurah Bagus (Prof. Dr. I Gusti Ngurah Bagus), Dr. R. Goris dan I Gusti Bagus Sugriwa. Prof. Dr. Ida Bagus Mantra mengusulkan bentuk lambang Universitas Udayana sesuai dengan bentuk gambar yang dimuat dalam bukunya Frits A. Wagner yang berjudul Indonesia, The Art of an Island Group, halaman 116. Gambar yang diusulkan oleh Prof. Dr. Ida Bagus Mantra dari buku tersebut di atas berbentuk tiga buah roda matahari yang digunakan sebagai hiasan kepala atau dada mahkota kerajaan Majapahit.

Lambang Universitas Udayana yang dipakai sekarang juga bermakna matahari. Warna lambang Universitas Udayana adalah kuning keemasan dengan dasar biru. Warna kuning keemasan melambangkan matahari terbit dan warna biru melambangkan warna langit. Lambang dan nama Universitas Udayana mengandung makna dan harapan bahwa senantiasa menerangi kegelapan atau kebodohan (awidya) sehingga dapat mensejahterakan dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers