1.
TANAH LOT
Objek Wisata yang pertama kali kami
kunjungi adalah Tanah Lot. Perjalanan yang kami tempuh dari Bandara di
Denpasar menuju Tanah Lot di Tabanan ini sekitar satu setengah jam, hal itu
dikarenakan di perjalanan ada sedikit kemacetan yakni perbaikan salah satu
jembatan yang rusak, padahal menurut Pak Yani, biasanya jarak tempuhnya hanya
sekita 45 menit. Ya sudahlah..yang penting alhamdulillah pada pukul lima
sore kami sudah sampai di lokasi. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang
indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada
sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini, begitupun kami tak mau
ketingggalan ingin menikmati indahnya matahari terbenam di tanah Lot. Alasan
lain kenapa kami langsung mengunjungi tempat ini, karena pada malam ke satu ini
kami disambut oleh salah seorang sahabat kami yang tinggalnya di Kecamatan
Kediri Kabupaten Tabanan Bali, bahkan masih satu kecamatan dengan tanah
Lot. Obyek wisata tanah lot sendiri terletak di Desa Beraban Kecamatan
Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Memang tanah lot
ini dari Bandara Ngurah Rai agak jauh, memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan,
tapi semua itu akan terbayar oleh indahnya objek wisata Tanah Lot yang
melegenda.
Ketika pertama masuk di lokasi
wisata, mata kita akan disambut oleh jajaran pedagang yang menjual souvenir
khas bali, kemudian kita diarahkan untuk terus menelusuri jalan yang
disepanjang jalan tersebut masih dipenuhi took-toko souvenir. Sesampainya di
ujung, mata kita akan dimanjakan oleh indahnya lautan di sela-sela batu karang.
Bahkan di atas batu karang brsar terdapat sebuah pura yang kebetulan pada saat
itu aur sedang pasang, jadi seakan pura tersebut ada di pulau yang berbeda.
Pura ini menjadi ciri khas dari tanah lot, banyak para wisatawan yang
mengabadikan kunjungannya dengan memanfaatkan background pura ini, bahkan
dijadikan tempat yang pas buat pengambilan photo Pra Wedding. Setelah puas
bercengkrama dengan debur ombak dan indahnya matahari terbenam, kami pun
menghampiri pura yang satunya lagi. Disebelah utara Pura Tanah
Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke
laut.Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti
jembatan (melengkung), Pura ini mirip dengan Pura Uluwatu.
Pura Tanah Lot ini merupakan
bagian dari pura Sad Kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi
pulau Bali.Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga
laut.Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara
dari Jawa. Beliau adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan
kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan
tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa
Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan
mengikuti Danghyang Nirartha.Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk
meninggalkan Tanah Lot.Beliau menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot
beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke
tengah laut) dan membangun pura disana.Beliau juga mengubah selendangnya
menjadi ular penjaga pura.Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah
ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih
seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih
kuat dari ular cobra.Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben
‘akhirnya’ menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Kami menikmati keindahan objek
wisata ini sampai matahari tenggelam... indah memang...banyak para turis yang
menikmatu sunset di pantai ini, bahklan ada juga pasangan calon pengantin yang
melakukan photo pra wedding.... Subhanaalloh, maha sui Alloh yang telah
menciptakan alam dengan segala keindahannya..maka nikmat manakan yang akan kita
dustakan? Namun saying… karena keasyikan menikmati alam, kami jadi tidak bisa
mengambil gambar dengan baik..matahari keburu tenggelam.. dan inilah
hasilnya..lumayan.. daripada tidak ada hehehe…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar