Judul

Sabtu, 20 Desember 2014

Traveling Bali Part 12: Kerajinen Silver Bali di Celuk

12.  KERAJINAN SILVER BALI di CELUK

Sebelum mengunjungi pasar seni Sukawati Bali, kami menyempatkan diri berkunjung ke Desa Celuk untuk melihat kerajinan Perak khas Bali.Jarak antara desa Sukawati Dengan Desa Celuk hanya sekitar 5 kilometer.Jadi waktu kami tidak habis didalam kendaraan.Sebagai sentra penghasil perak, kawasan Celuk memiliki pengrajin dan art-shop yang dapat dengan mudah ditemui di sudut-sudut jalan.Perak Celuk cenderung lebih tebal dan permainan motif terlihat jelas sehingga membentuk karakter 3 dimensi yang lebih solid.
Menurut Pak Oman, supir sekaligus Tour guide kami, kawasan Celuk sudah dikenal sejak tahun 1976. Kala itu hanya ada 3 pengrajin perak yang menjadi pionir: Sandiyasa, Sura dan Semadi. Perkembangan wisata Bali yang menanjak menjadi sebuah peluang bagi penduduk setempat.Mereka memajang kerajinan perak di pinggir jalan supaya wisatawan yang melewati Celuk mampir lalu berbelanja.Keunikan dan desain perak yang khas membuat perak-perak Celuk diburu wisatawan yang datang ke Bali. Hingga saat ini, hampir setiap hari selalu ada rombongan wisatawan yang datang ke Celuk, baik untuk berbelanja maupun melihat bagaimana proses pembuatan perak.
Kami mengunjungi salah satu toko yang menghadirkan proses pembuatan perak adalah Sari Dewi Gold and Silver. Begitu memasuki salah satu galeri besar yang ada di Celuk ini kami disambut dengan pemandangan kegiatan para staf yang sedang membuat perak. Proses pembuatannya pun cukup sederhana. Pemanasan bahan perak dan tembaga dengan api supaya tercampur merupakan tahap pertama. Bahan-bahan yang didatangkan dari Jawa dan Kalimantan dicampur lalu dipotong sesuai keperluan dan dibentuk sesuai desain.Pemberian aksesoris seperti bola-bola perak kecil, mata, ataupun batu mulia menjadi pemanis setelah bahan-bahan tersebut terbentuk. Proses tersebut kemudian beralih ke penghalusan bahan kemudian bahan itu dibersihkan dengan asam jawa yang lalu direndam dengan air garam yang mendidih. Pemolesan perhiasan tersebut menjadi tahap akhir dari proses pembuatan perak.
Puas menyaksikan proses pembuatan kerajinan perak, kami masuk ke dalam toko. Sayangnya pengambilan gambar tidak boleh dilakukan di dalam toko.Hal ini dilakukan supaya tidak ada plagiarisme desain dan model.Harga perhiasan yang dijual di galeri ini berkisar antara ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah, tergantung dari desain dan jenis perhiasan.Macam-macam perhiasan seperti gelang, kalung, dan anting-anting memiliki desain yang unik, bentuknya tebal dan batu mulia yang menghiasinya terlihat indah.Toko ini juga menyediakan diskon khusus bagi wisatawan lokal.
Galeri-galeri perak Celuk ternyata tidak hanya terdapat di sepanjang Jl. Raya Celuk. Salah satu galeri yang terletak di gang-gang kecil kawasan Celuk adalah Sutrisna Silver yang berada di Jl. Jagaraga. Galeri kecil yang berdiri sejak tahun 1980 ini hanya menjadi tempat penitipan penjualan perak yang dikerjakan oleh seniman-seniman Celuk.Harga perhiasannya lebih murah.Anting-anting bertahtakan Moon Stone dihargai Rp 25.000. Selain itu, terdapat pula liontin dengan desain kupu-kupu bertahtahkan batu kemerlap yang sangat manis yang dijual seharga Rp 135.000. Harganya yang murah menjadi alternatif bagi wisatawan dengan budget terbatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers