12. KERAJINAN SILVER BALI di CELUK
Sebelum mengunjungi pasar seni Sukawati Bali, kami menyempatkan
diri berkunjung ke Desa Celuk untuk melihat kerajinan Perak khas Bali.Jarak
antara desa Sukawati Dengan Desa Celuk hanya sekitar 5 kilometer.Jadi waktu
kami tidak habis didalam kendaraan.Sebagai sentra penghasil perak, kawasan
Celuk memiliki pengrajin dan art-shop yang dapat dengan mudah ditemui di
sudut-sudut jalan.Perak Celuk cenderung lebih tebal dan permainan motif
terlihat jelas sehingga membentuk karakter 3 dimensi yang lebih solid.
Menurut Pak Oman, supir sekaligus Tour guide kami, kawasan Celuk
sudah dikenal sejak tahun 1976. Kala itu hanya ada 3 pengrajin perak yang
menjadi pionir: Sandiyasa, Sura dan Semadi. Perkembangan wisata Bali yang
menanjak menjadi sebuah peluang bagi penduduk setempat.Mereka memajang
kerajinan perak di pinggir jalan supaya wisatawan yang melewati Celuk mampir
lalu berbelanja.Keunikan dan desain perak yang khas membuat perak-perak Celuk
diburu wisatawan yang datang ke Bali. Hingga saat ini, hampir setiap hari
selalu ada rombongan wisatawan yang datang ke Celuk, baik untuk berbelanja
maupun melihat bagaimana proses pembuatan perak.
Kami mengunjungi salah satu toko yang menghadirkan proses pembuatan
perak adalah Sari Dewi Gold and Silver. Begitu memasuki salah satu galeri besar
yang ada di Celuk ini kami disambut dengan pemandangan kegiatan para staf yang
sedang membuat perak. Proses pembuatannya pun cukup sederhana. Pemanasan bahan
perak dan tembaga dengan api supaya tercampur merupakan tahap pertama.
Bahan-bahan yang didatangkan dari Jawa dan Kalimantan dicampur lalu dipotong
sesuai keperluan dan dibentuk sesuai desain.Pemberian aksesoris seperti
bola-bola perak kecil, mata, ataupun batu mulia menjadi pemanis setelah
bahan-bahan tersebut terbentuk. Proses tersebut kemudian beralih ke penghalusan
bahan kemudian bahan itu dibersihkan dengan asam jawa yang lalu direndam dengan
air garam yang mendidih. Pemolesan perhiasan tersebut menjadi tahap akhir dari
proses pembuatan perak.
Puas menyaksikan proses pembuatan kerajinan perak, kami masuk ke
dalam toko. Sayangnya pengambilan gambar tidak boleh dilakukan di dalam
toko.Hal ini dilakukan supaya tidak ada plagiarisme desain dan model.Harga
perhiasan yang dijual di galeri ini berkisar antara ratusan ribu hingga puluhan
juta rupiah, tergantung dari desain dan jenis perhiasan.Macam-macam perhiasan
seperti gelang, kalung, dan anting-anting memiliki desain yang unik, bentuknya
tebal dan batu mulia yang menghiasinya terlihat indah.Toko ini juga menyediakan
diskon khusus bagi wisatawan lokal.
Galeri-galeri perak Celuk ternyata tidak hanya terdapat di
sepanjang Jl. Raya Celuk. Salah satu galeri yang terletak di gang-gang kecil
kawasan Celuk adalah Sutrisna Silver yang berada di Jl. Jagaraga. Galeri kecil
yang berdiri sejak tahun 1980 ini hanya menjadi tempat
penitipan penjualan perak yang dikerjakan oleh seniman-seniman Celuk.Harga
perhiasannya lebih murah.Anting-anting bertahtakan Moon Stone dihargai Rp
25.000. Selain itu, terdapat pula liontin dengan desain kupu-kupu bertahtahkan
batu kemerlap yang sangat manis yang dijual seharga Rp 135.000. Harganya yang
murah menjadi alternatif bagi wisatawan dengan budget terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar