PRAKTEK DAN EVALUASI PENGAJARAN
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM BAGI PARA GURU
(Tinjauan tentang pembelajaran SKI di SMA Karya Budi Cileunyi Kabupaten Bandung)
a. Pendahuluan
Sejarah Kebudayaan Islam merupakan
materi yang terdapat dalam kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di
sekolah umum. Materi itu disebut dengan tarikh. Sejarah Kebudayaan Islam
dalam kurikulum PAI pada sekolah umum
disajikan sebanyak dua semester, pada semester ganjil dan semester genap. Rata-rata
pada setiap semester disuguhkan sebanyak dua kali tatap muka atau setara dengan
empat jam pelajaran.
Ketika
menyajikan materi SKI pada setiap jenjang pendidikan sangatlah berbeda. Pada
tingkat sekolah dasar misalnya; akan lebih cocok disajikan dengan banyak
permainan dan gambar-gambar yang menarik. Atau bahkan cerita-cerita yang
dikemas dalam cerita masa kini. Lain Sekolah Dasar, lain pula pada tingkatan
SMP. Usian antara 13 – 15 tahun harus sudah dikemas lebih meningkat dari
sebelumnya – SD (penulis). Demikian pula selanjutnya pada tingkatan SMA atau
perguruan tinggi, yang penyajiannya sudah kepada pola berfikir dewasa. Penekanan
ibroh pada tingkatan ini sangat diperlukan. Memang pada semua jenjang
pendidikan, ibroh pada pembelajaran SKI sangat diperlukan, namun tentunya akan sangat berbeda penerapannya
pada jenjang SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Kemasan inilah yang sangat
diperlukan oleh guru dalam setiap mempraktekan pembelajaran SKI.
Tidak
hanya mempraktekan materi pembelajaran SKI, guru juga akan dituntut untuk
mengevaluasi pembelajaran SKI. Evaluasi sangat diperlukan dalam penyajian
pembelajaran SKI. Hal ini dimaksudkan untuk melihat keberhasilan pembelajaran
SKI. Evaluasi dilakukan terhadap komponen yang berhubungan dengan pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam. Komponen tersebut antara lain; faktor materi, guru,
siswa, sarana prasarana, dan alat (metoda) yang digunakan dalam evaluasi.
Permasalahan
yang timbul adalah bagaimana praktek dan evaluasi yang dilakukan pada
pembelajaran SKI bagi para guru itu dikemas. Karena luasnya pembahasan itu,
maka penulis akan membatasi diri dalam penelitian ini seputar pembelajaran SKI
yang disajikan di tingkat SMA. Pembatasan inipun akan dipersempit kembali yaitu
SMA kelas XII (dua belas). Batasan ini dimaksudkan agar lebih terfokus dan
mudah memahaminya.
b. Materi SKI
Pada
tingkat SMA, materi Sejarah Kebudayaan Islam terdapat pada kelas sepuluh, kelas
sebelas, dan kelas dua belas. Materi itu disajikan pada setiap semester ganjil
dan semester genap, pada bagian akhir bab, setelah sebelumnya membahas;
al-Qu’an atau hadits, aqidah, akhlak, dan Fiqh. Sebagaimana dijelaskan di atas,
bahwa penelitian ini dilakukan penulis pada kelas dua belas tingkat SMA. Untuk SMA kelas dua belas materi SKI
menjelaskan tentang “Memahami Perkembangan Islam di Indonesia” pada semester 1
dan “memahami Perkembangan Islam di Dunia”
c. Guru dan Siswa
Guru
yang menyajikan pembelajaran SKI tentu tidak hanya mereka yang sudah
berpengalaman dalam mengajar, tetapi guru yang memulai mengajar – baik guru
praktekan maupun guru yang baru akan memulai mengajar. Bagi guru yang sudah
berpengalaman tentu sudah banyak cara yang dilakukan dalam pembelajaran SKI.
Gonta-ganti metode atau cara mengajar, evaluasi diri, suasana yang sangat
berbeda, sarana dan prasarana serta situasi dan kondisi siswa yang berbeda
pula.
Siswa
setingkat SMA merupakan anak yang cenderung berpikir deewasa. Dalam
pembelajaran SKI hendaknya lebih diarahkan pada pembelajaran aplikatif yang
lebih banyak mencontoh ketimbang pengetahuan kognitif. Keheterogenan mereka mesti
dimanfaatkan oleh guru untuk saling bertukar fikiran tentang kehidupan mereka.
Belajar dari sejarah adalah belajar yang sangat menguntungkan dan
menyenangkan.
d. Sarana Prasarana
Banyak
alat yang dapat dijadikan sarana prasarana untuk menunjang kelangsungan belajar
SKI. Sarana dan prasarana itu sangat kental dengan segala sesuatu yang ada
dilingkungan. Mulai dari manusia sebagai pelaku sejarah, tempat kejadian
perkara, bukti outentik dari masa lampau, peninggalan sejarah, serta
pengetahuan yang diperoleh dari sejarawan.
Guru
yang akan mempraktekan pembelajaran SKI harus memperluas wawasan dengan lebih
sering mengadakan kunjungan kepada museum. Tempat ini merupakan sarana yang
lebih tepat bagi siswa ketimbang hanya ceramah.
e. Alat Atau Metoda Yang Digunakan
Alat
bantu dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Ini dimaksudkan untuk
mengemas materi supaya lebih menarik. Alat pembelajaran ini ada yang
diperagakan, visualisasi, demonstrasi, dan alat alamiah yang sifatnya terjun
langsung ketempat kejadian.
Metode
yang digunakan dalam praktek pembelajaran SKI adalah Cooperatif Learning dengan
model pendekatan Snaowball thowing. Untuk lebih jelasnya akan penulis kemukakan
dalam RPP di bawah ini :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
1.
Sekolah :
SMA Karya Budi Cileunyi
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : IX / I
2.
Standar Kompetensi : 7. Memahami sejarah perkembangan
Islam di Nusantara
3.
Kompetensi Dasar : 7.1 Menceritakan sejarah masuknya Islam di
Nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran
7.2
Menceritakan sejarah beberapa kerajaan Islam di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.
4. Indikator
: 7.1.1 Menceritakan kembali beberapa sejarah masuknya
Islam di Nusantara melalui perdagangan.
7.1.2 Menjelasakan sejarah masuknya Islam di Nusantara melalui sosial.
7.1.3
Menjelasakan sejarah masuknya
Islam di Nusantara melaluipengajaran. .
7.2.1
Menjelasakan sejarah beberapa kerajaan Islam di Jawa
7.2.2
Menjelasakan sejarah beberapa kerajaan Islam di Sumatera
7.2.3
Menjelasakan sejarah beberapa kerajaan Islam di Sulawesi
5. Tujuan Pembelajaran :
Ø Siswa dapat menjelaskan sejarah masuknya
Islam di Nusantara melalui perdagangan.
Ø Siswa dapat menjelaskan sejarah masuknya
Islam di Nusantara melalui sosial.
Ø Siswa dapat menjelaskan sejarah masuknya
Islam di Nusantara melalui pengjaran.
Ø Siswa dapat menjelaskan sejarah beberapa
kerajaan Islam di Jawa
Ø Siswa dapat menjelaskan sejarah beberapa
kerajaan Islam di Sumatera
Ø Siswa dapat menjelaskan sejarah beberapa
kerajaan Islam di Sulawesi.
6. Materi Pembelajaran :
A. Masuknya Islam di Nusantara
Islam masuk ke Nusantara melalui
perdagangan Arab, Gujarat, dan China. Sejak abad ke-8 orang Arab sudah berlalu
lalang melakukan kegiatan perdagangan ke India dan China. Dalam melakukan usaha
perdagangan menuju China dan sebaliknya tersebut, mereka selalu melewati
perairan Malaka. Mereka singgah di pantai timur pulau Sumatera bagian utara.
Diperkirakan sejak abad ke-10 pedagang-pedagang Islam sudah ada yang menetap di
pusat-pusat pedagangan di indonesia terutama di pulau-pulau di sekitar selat
Malaka. Berdasarkan catatan Ibnu Batutah, musafir asal Maroko, pada abad ke-13
terdapat pemukiman orang-orang Islam di Perlak dan Samudra Pasai di timur laut
pantai Sumatera. Hal ini menunjukan bukti bahwa telah terjadi pengislaman
secara alamiah pada penduduk Indonesia melalui kegiatan perdagangan.
Secara umum pengislaman di Indonesia melaui cara-cara sebagai berikut:
a. Melalui ajakan
b. Melalui perkawinan
c. Melalui pendirian lembaga pendidikan
Islam seperti pondok pesantren, meunasah / surau, dan lain-lain.
d. Melalui kegiatan budaya.
e. Melalui pendirian kesultanan Islam oleh
penduduk asli.
B. Peranan kerajaan-kerajaan Islam di
Nusantara dalam menyebarkan Islam
1. Kerajaan Islam di Pulau Jawa
a. Kesultanan Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan
Islam pertama di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai berdiri pada abad ke-13,
tepatnya pada 1285 M. kerajaan ini terletak di Pasai, Lhokseumawe, pantai timur
laut Sumatera di ujung utara. Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh seorang
Laksamana Angatan Laut dari Mesir bernama Nazimuddin Al-Kamil. Ia lalu
mengangkat Merah Silu sebagai sultan pertama. Setelah dilantik sebagai sultan,
Marah Silu bergelar Sultan Malik As-Saleh.
Sepeninggal beliau kerajaan diteruskan
oleh Sultan Malik Tahir dan kerajaan Samudra Pasai mengalami Kejayaan. Kemudian
kerajaan di teruskan lagi oleh anaknya yaitu Zainal Abidin, pada masa ini
kerajaan mengalami kemunduran, hal ini terjadi karena ada persaingan antara
keluarga istana. Pada abad ke-15 nama kerajaan Samudra Pasai sudah tidak
terdengar lagi.
b. Kesultanan Aceh
Pada abad ke-16 muncul kerajaan Aceh.
Terletak di kotaraja, Banda Aceh. Sultan Ali Mugayat Syah mulai menata
pemerintahannya, sultan kerajaan Aceh yang sangat terkenal adalah Sultan
Iskandar Muda yang berkuasa pada 1607-1636 M, dan mencapai puncak kejayaannya.
Sepeninggal beliau kerajaan diteruskan oleh anaknya Sultan Iskandar Tsani dan
mengalami kemunduran pada awal abad ke-17.
c. Kesultanan Siak Sri Indrapura
Didaerah Riau sekarang pada 1723 M,
berdiri kesultanan Islam Siak Sri Indrapura. Kesultanan ini didirikan oleh
Abdul Jalil Rahmat Syah atau Raja kecil, putra Sultan Mahmud II, penguasa
Johor, Malaysia. Kesultanan ini menjadi pusat penyebaran Islam di Sumatera
Timur.
Raja kecil digantikan oleh anaknya, Abdul Jalil Muzaffar Syah
(1746-1760). Kemudian terakhir dipimpin
oleh Syarif Qasim II, 1908-1946. Beliau mendirikan sekolah dasar (HIS)
pada 1915, dan Madrasah Al-Hasyimiyah 1917, juga sekolah perempuan 1926 dan
Madrasah An-Nisa 1929. Sultan Qasim II pada 1946 menyerahkan sepenuhnya daerah
kesultanan kepada pemerintah Republik Indonesia. Atas jasanya nama Sultan
Syarif Qasim II diabadikan menjadi nama IAIN Pekanbaru, Riau.
2. Kerajaan Islam di pulau Jawa
a. Kesultanan Demak
Kesultanan Islam pertama yang berdiri di
pulau Jawa adalah Kesultanan Demak, didirikan di Desa Glagah Wangi. Yang
terletak di tepi pantai utara pulau Jawa, sekarang termasuk wilayah Provinsi
Jawa Tengah. Tokoh-tokoh yang sangat berjasa dalam memperkenalkan Islam kepada
orang Jawa adalah Para Wali Sanga.
Wilayah kerajaan Demak terus meluas ke
timur sampai Surabaya, ke barat sampai Banten, ke selatan sampai Yogya dan
Ponorogo, bahkan kekuasaannya sampai menyebrang ke Palembang dan Banjarmasin.
Raden Patah kemudian digantikan oleh anaknya yaitu Adipati yunus (Patiunus)
yang sebelumnya dikenal dengan julukan “pangeran Sabrang Lor”. Kemudian
kerajaan dipindahkan ke Pajang dekat Surakarta.
b. Kesultanan Pajang
Sultan Adiwijaya sebagai sultan pertama,
yang memerintah sampai dengan 1582 M. dalam perkembangannya Kesultanan Pajang
mempunyai ciri yang berbeda dengan Kesultanan Demak. Kesultana Demak bercirikan
budaya pesisiran yaitu lebih demokratis, tidak menciptakan hubungan bertingkat-tingkat
antara satu status dengan status lain, lebih rasional, dan mengutamakan nilai
Islam murni. Adapun Kesultanan Pajang lebih bercirikan budaya pertanian dan
pedalaman. Ciri-cirinya adalah penuh dengan pandangan mistik, tidak rasional,
menciptakan hubungan bertingkat antara orang penting dengan orang tidak
penting, mencampurkan antara nilai-nilai kejawen, Hindu-Budha, dan Islam.
Sutawijaya adalah raja terakhir yang
kemudian mengangkat Gagak Bening, kemudian Pajang pindah kendali dibawah
Mataram.
c. Kesltanan Mataram
Kesultanan Mataram didirikan oleh
Senopati atau Sutawijaya pada 1582 M. Pusat kekuasaannya terletak di daerah
selatan Yogyakarta sekarang. Sutawijaya wafat pada 1601 M. Ia digantikan oleh
Mas Jolang atau Panembahan Krapyak, anaknya. Kemudian beliau wafat pada 1613 M,
ia di gantikan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma. Setelah Sultan Agung wafat
pada 1646 Kesultanan Mataram berangsur-angsur mengalami kemunduran. Hal ini
terjadi karena adanya perebutan kekuasaan dikalangan istana dan campur tangan
Belanda dalam pengangkatan sultan.
Sultan Agung berjasa dalam memadukan
budaya Jawa dengan Isalam. Kalender Jawa yang berdasarkan peredaran matahari
diganti dengan dasar peredaran bulan (hijriyah).
d. Kesultanan Cirebon dan Banten
Kesultanan didirikan oleh Fatahillah,
yaitu panglima perang Kesultan Dermak. Ia juga menantu Sultan Trenggono. Saat
Sultan Trenggono berkuasa di Demak, ia memerinyahkan Fatahillah menyebarkan
Islam ke arah barat pulau Jawa di samping untuk membendung pengaruh Portugis
yang sudah menjalin kerjasama dengan kerajaan Hindu pajajaran. Pada 1526 Demak
mengirimkan pasukan ke Cirebon dibawah pimpinan Fatahillah. Misi ini membawa
hasil gemilang. Cirebon dapat ditaklukan dalam waktu singkat karena mendapat
bantuan dari masyarakat yang sudah memeluk Islam. Pada 22 Juni 1527 pasukan
Fatahillah dapat mengalahkan pasukan Portugis yang dipimpin oleh Francisco de
Sa. Nama Sunda Kelapa lalu diubah menjadi Jayakarta, yang artinya kota
kemenangan. Fatahillah kemudian menjadi Sultan Cirebon, beliau wafat pada usia
80 tahun dan dimakamkan di Gunung Djati Cirebon.
Adapun Kesultanan Banten mengalami
banyak kemajuan. Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Banten mencapai
puncak kejayaannya. Sultan Ageng kemudian diberontak oleh anaknya yaitu Sultan
Haji yang dibantu oleh Belanda. Sultan Ageng menyerah dan ditangkap oleh
Belanda. Beliau lalu dibawa ke Batavia dan meninggal disana pada 1680 M.
3. Kerajaan Islam di Pulau Sulawesi
Di Sulawesi juga
berdiri bebarapa kesultanan Islam pada abad ke-16. Kesultana Goa dan Tallo
adalah kesultanan merdeka yang makmur. Keduanya menjalankan polotik bebas
artinya bebas berhubungan dengan pihak manapun atas dasar kerjasama yang saling
menguntungkan. Karena itu mereka menolak kerja sama dengan Belanda yang hendak
memaksanan sistem monopoli perdagangan. Sultan Alaudin wafat pada 1639M,
kemudian diteruskan anaknya , Muhammad Said, dan wafat pada 1653M, kemudian di
teruskan lagi oleh putranya Hasanudin. Yang mendapat julukan “de Havv de
Osten, artinya Ayam jantan dari Timut” dari Belanda.
4.
Kerajaan Islam di Kepulauan Maluku
Kepulauan Maluku
terdiri atas pulau-pulau yang terletak antara pulau Sulawesi di barat dan pulau
Papua di timur. Di kepulauan Maluku berdiri kesultanan-kesultanan Islam yang
sangat berjasa dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia Timur. Kesultanan
yang terkenal adalah Ternate dan Tidore, yaitu dua kesultanan yang makmur.
Keduanyan aktif dalam mengembangkan dakwah Islam. Islam dapat tersebarkan dan
dipeluk oleh sebagian besar masyarakat Maluku sampai ke Papua bagian barat
berkat jasa dua kesultanan ini.
Kesultanan Ternate dan
Tidore yang sebelumnya diadu domba oleh portugis dan Spanyol akhirnya
bahu-membahu untuk mengusir portugis dari tanah Maluku.
7. Alokasi Waktu :
2 X 40 menit (1 x pertemuan)
8. Metode pembelajaran :
1.
Ceramah :
Guru
menjelaskan secara singkat materi tentang sejarah Islam di Nusantara.
2.
Diskusi :
Siswa berdiskusi
tentang beberapa kerajaan Islam di Nusantara.
3.
Snowball Throwing :
Guru melakukan sebuah
permainan dengan siswa, dengan menyuruh siswa untuk membuat pertanyaan,
kemudian pertanyaan itu dilemparkan ke teman yang lainnya.
9. Langkah-langkah
kegiatan
:
1.
Kegiatan awal (10 menit)
·
Memberi salam dan mengkondisikan
siswa
·
Memulai belajar dengan membaca
Qs. Al-Mujadillah : 8-11
·
Mengabsen siswa dengan tujuan
agar lebih dekat dengan siswa (dengan menanyakan siswa yang tidak hadir)
·
Apersepsi
Membahas materi
sebelumnya tentang haji dan umrah dengan pertanyaan:
Ø Coba
jelaskan ketentuan dalam ibadah haji yang sudah dipelajari, dan kaitannya
dengan perkembangan Islam di Nusantara
·
Melontarkan pertanyaan seputar
masuknya Islam ke Nusantara
Coba jelaskan dengan
singkat cara masuk Agama Islam ke Nusantara!
·
Menjelaskan kompetensi dasar dan
tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan
Indikator yang telah dicanangkan
2.
Kegiatan inti (70 menit)
a.
Eksplorasi
·
Dengan bimbingan guru siswa
membentuk kelompok kecil untuk melibatkan diri dalam pencarian materi yang akan
dibahas sesuai buku sumber
·
Dengan bimbingan guru siswa mempelajari
sejarah Islam di Nusantara berdasarkan sumber yang diperoleh dari buku, LKS,
·
Guru menjelaskan materi
pembelajaran dan siswa menyimaknya
·
Siswa melakukan tanya jawab
dengan permainan snowball throwing
b.
Elaborasi
·
Memberikan tugas kepada siswa
untuk mencatat inti materi yang sedang dipelajari
·
Salah seorang siswa menunjukan
peta penyebaran Islam di Nusantara
·
Siswa diarahkan kepada situasi di
daerah masing-masing manfaat dari masuknya Islam di Nusantara
·
Masing-masing siswa disuruh
berfikir untuk membuat perrtanyaan dari materi masuknya Islam di Nusantara
·
Siswa membuat laporan secara
lisan tentang masuknya Islam di Nusantara dalam eksplorasi yang telah
dilaksanakan
c.
Konfirmasi
·
Mengajukan pertanyaan agar siswa
mampu mengkaji ulang tentang masuknya Islam di Nusantara
·
Siswa dituntut untuk berfikir
apakah materi yang ada pada sumber telah sesuai dengan yang diinginkan
·
Siswa menyimpulkan inti sari dari
masuknya Islam di Nusantara
·
Guru mengajukan pertanyaan
tentang pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari
·
Guru memberikan motivasi kepada
siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran
3.
Kegiatan penutup (10 menit)
·
Siswa diberi kesempatan untuk
menyimpulkan materi yang sudah disampaikan
·
Siswa menyimak simpulan yang
dijelaskan oleh guru
·
Siswa diberikan evaluasi sebagai
umpan balik terhadap hasil dari proses pembelajaran
·
Siswa diberi tugas untuk
dikumpulkan dipertemuan yang akan datang
·
Guru memberi tahu materi yang
akan dibahas pada pertemuan yang akan datang
·
Menutup kegiatan pembelajaran
dengan bacaan hamdallah
Evaluasi / penilailan
:
teknik penilaian : test tulis
bentuk
instrumen : PG
Essai
Soal-soal
A.
Berilah tanda silang (X) pada
huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1.
Agama Islam masuk ke Nusantara di
bawa oleh para pedagang dari……
a.
Arab, Gujarat, China c. Gujarat, Belanda,
China
b.
Arab, Spanyol, Portugis d. China, Spanyol,
Belanda
2.
Islam masuk ke Nusantara pada
abad ke…..
a.
18 b. 13 c.
15 d. 10
3.
Kesultanan Islam yang berjasa
menyebarkan agama Islam di Sumatera adalah…..
a.
Samudera Pasai c. Goa
b.
Mataram d. Ternate
4.
Panglima perang dari Demak yang
berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa adalah….
a.
Sultan Agung Hanyakrakusuma c. Fatahillah
b.
Sultan Ageng Tirtayasa d. Syarif Qasim II
B.
Jawablah pertanyaan berikut
dengan tepat dan singkat!
1.
Politik apakah yang dilakukan
oleh Belanda ketika Sultan Ageng menolak monopoli perdagangan dengannya?
2.
Para pemimpin kerajaan dari
Sulawesi sangat anti-Belanda. Dan Belanda merasa kewalahan ketika menghadapi
Sultan Hasanudin karena melihat keberaniannya. Apa julukan yang diberikan
Belanda kepadanya dan apa artinya….
Kunci jawaban
1.
A
2.
B
3.
A
4.
C
Essay
1.
Politik devide et impera yaitu
politik adu domba kemudian menguasai
2.
De Haav van de Osten artinya Ayam Jantan
dari timur
Skor penilain
A.
Pilihan Ganda
Setiap item soal yang
benar diberi nilail 1.
B.
Essay
Setiap item soal yang
benar diberi nilai 3
|
|
Nilai
Siswa = X 10
|
|
Sumber belajar :
1.
Al-Qur’an dan terjemahnya
2.
Tim Abdi Guru, Ayo Belajar
Agama Islam untuk SMA kelas XII ( Jakarta : Erlangga. 2007) hal. 68-81
3.
Multahim, dkk., Pendidikan
Agama Islam Penuntun akhlak untuk SMA kelas XII (Jakarta : Yudistira 2007)
hal. 78-101
4.
Median karton yang bertuliskan
peta konsep
Mengetahui,
Bandung, 10 November 2010
Kepala
SMA Karya Budi Cileunyi Guru PAI
.................................................. ..............................................
NIP.
........................................ NIP : ..............................
PENELITIAN
TENTANG PRAKTEK DAN EVALUASI PENGAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI)
TINGKAT
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMA)
(Penelitian
Di SMA Karya Budi Cileunyi Kabupaten Bandung
Tahan
Pelajaran 2010-2011)
Nama Mahasiswa :
__________________________________________
NIM :
__________________________________________
Fak. Jurusan : Tarbiyah dan Keguruan / PAI
Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri “SGD”
Bandung
Tempat Praktek : SMA Karya Budi Cileunyi Kabupaten
Bandung
Pertanyaan
/ Pernyataan :
1.
Apa yang anda pikirkan ketika
akan mempraktekan pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di SMA, baik secara
administrasi maupun tampilan?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………
2.
Faktor-faktor apa yang anda
temukan selama berlangsungnya, dan setelah mempraktekan pembelajaran SKI?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………
3.
Kemudahan-kemudahan apa saja yang
anda temukan dalam pembelajaran SKI baik sebelum, sedang, maupun sesudahnya?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………
4.
Kesulitan-kesulitan apa saja yang
anda temukan dalam pembelajaran SKI baik sebelum, sedang, maupun sesudahnya?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………
5.
Langkah-langkah apa saja yang
sebaiknya dilakukan oleh guru dalam pembelajaran SKI?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………
6.
Model, metode, alat bantu apa
saja yang menurut anda cocok untuk pembelajaran SKI di tingkat SMA?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………
7.
Apakah materi pembelajaran SKI
yang ada dalam kurikulum menurut anda terlalu rendah atau terlalu tinggi?
a.
Jika terlalu rendah, kemukakan
alasannya :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………
b.
Jika terlalu tinggi, kemukakan
alasannya :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………
8.
Silabus atau RPP yang anda buat
sudah mencakup keseluruhan materi SKI di SMA atau belum?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………
9.
Kesan pesan apa yang anda
sarankan untuk guru dan pengajar SKI
pada umumnya, demi perbaikan pengajaran SKI?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………
10. Refleksi
/ evaluasi setelah mengadakan praktek pembelajaran SKI di SMA, sebaiknya apa
yang anda lakukan atau guru lain lakukan?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………
Catatan :
·
Jika jawaban tidak mencukupi
boleh garis besarnya saja ayau menggunakan kertas lain
·
Terimakasih atas bantuan anda
semoga menjadi amal baik dan mendapatkan balasan dari Alloh SWT. Aamiin.
Bandung,
Nopember 2010
Peneliti
Mahasiswa Pascasarjana
UIN
Bandung
SALIMI
NIM.
2.209.9.0061
Tidak ada komentar:
Posting Komentar