Judul

Kamis, 31 Januari 2013

BEBERAPA ASPEK YANG PENTING DALAM PENYUSUNAN RPP



Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang di dalamnya terjadinya komunikasi yang efektif antara guru dan siswa dan siswa dengan siswa sehingga tercapainya tujuan-tujuan belajar. Salah satu faktor penunjang terjadinya pembelajaran yang efektif adalah menyangkut kemampuan guru mendesaian kegiatan KBM. Oleh karena itu kemampuan guru dalam penyusunan dan pengembnagan RPP merupakan merupakan hal yang mutlak dan wajib dimiliki oleh setiap guru khususnya oleh guru PAI di SMP.
Dalam penyusunan RPP berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:  ”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”. Selanjutnya dalam Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Salah satu indikator penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik adalah yang di dalamnya member gambaran kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian.
Di bawah ini akan dijelaskan beberapa langkah praktis tentang beberapa masalah yang penting diperhatikan dalam rangka mewujudkan suatu perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memiliki kualifikasi yang baik.
Guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran secara spesifik. Salahsatunya adalah penguasaan model pembelajaran yang akan mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran.
Dalam pemilihan dan penerapan model pada prinsipnya tidak ada model pembelajaran yang paling efektif  untuk mata pelajaran PAI atau untuk semua mata pelajaran. Namun pemilihan model pembelajaran dapat diterapkan oleh guru di dalam kelas dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut :
1.      Tujuan pembelajaran
2.      Sifat materi pelajaran
3.      Ketersediaan fasilitas
4.      Kondisi peserta didik
5.      Alokasi  waktu yang tersedia         
Pemilihan dan penerapan model pembelajaran oleh guru PAI perlu memperhatikan beberapa hal sehingga model itu betul-betul dipandang efektif dalam pelaksanaanya. Oleh karena model yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Adanya keterlibatan intelektual – emosional  peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap
  2. Adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran
  3. Guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator kegiatan belajar peserta didik
  4. Adanya penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
 Di antara model-model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran PAI pada siswa SMP antara lain :
  1. Model pembelajaran kontekstual
  2. Model pembelajaran kooperatif
  3. Model pembelajaran kuantum
  4. Model pembelajaran paikem

1.        Model pembelajaran kontekstual
a.       Pengertian :
Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
b.      Komponen Pembelajaran Kontekstual :
1)        Konstruktivisme
2)        Inkuiri
3)        Bertanya
4)        Masyarakat belajar
5)        Pemodelan
6)        Refleksi
7)        Penilaian
c.       Langkah-Langkah Pembelajaran Kontekstual :
1)        Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
2)        Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
3)        Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
4)        Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok)
5)        Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
6)        Lakukan refleksi di akhir penemuan.
7)        Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

2.        Model pembelajaran kooperatif
a.       Pengertian
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
b.      Konsep Pembelajaran Kooperatif
·           Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, asih dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar.
·           Siswa tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama siswa.
c.       Teknik Pembelajaran Kooperatif
1)      Metode STAD
(Student Teams Achievement Division) untuk mengajarkan kepada siswa baik verbal maupun tertulis.
Langkah-Langkah :
a)         Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok.
b)        Tiap anggota menggunakan lembar kerja akademik kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar anggota tim.
c)         Tiap minggu atau 2 minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan materi yang telah diberikan.
d)        Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap materi, yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan.

2)      Metode Jigsaw  (Dikembangkan oleh Slavin dkk )
Langkahnya :
a)         Kelas dibagi menjadi beberapa tim/kelompok anggotanya 5-6 yang karakteristiknya heterogen.
b)        Bahan yang disajikan bentuk teks, tiap siswa bertanggung jawab mempelajari.
c)         Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkaji bagiannya. Bila berkumpul disebut kelompok pakar.
d)        Para siswa yang ada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula untuk mengajar anggota baru mengenai materi yang dipelajari dalam kelompok pakar.
e)         Setelah diadakan pertemuan dan diskusi para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang pernah di pelajari.
f)         Pemberian skor diberikan / dilakukan seperti dalam metode STAD. Nilai tertinggi diberi penghargaan oleh guru.
g)        Contoh-contoh bisa dibaca di buku

3.        Model pembelajaran kuantum
a.       Pengertian
Proses pembelajaran quantum teaching intinya pembelajaran yang menyenangkan, kreatif tidak membosankan.
Kalau semua itu tidak tercapai, guru harus ganti strategi dengan menggunakan multi media, sehingga membuat pembelajaran lebih efektif, proses belajar saat ini boleh dikatakan aktif, partisipatif, konstruktif, komunikatif dan berorientasi pada tujuan
b.      Karakteristik Umum Pembelajaran Quantum
1)        Berpangkal pada psikologi kognitif
2)        Bersifat Humanistis bukan positivistis-empiris
3)        Siswa sebagai pebelajar menjadi pusat perhatian.
4)        Lebih bersifat pada konstruktivistis
5)        Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna.
6)        Sangat menekankan pada pencapaian pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
7)        Sangat menekankan kealamiyahan dan kewajaran proses pembelajaran.
c.       Prinsip-Prinsip Pembelajaran Quantum
1)        Bawa dunia mereka ke dalam dunia kita dan antarkan dunia kita ke dalam dunia mereka
2)        Berlaku prinsip permainan orkestra simponi.
3)        Harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan.

4.        Model pembelajaran paikem
Pembelajaran Paikem adalah Akronim dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektive, dan Menyenangkan. Pembelajaran Paikem tersebut Maksudnya maksudnya :
a.         Pembelajaran Aktif  : Proses aktif membangun makna / pemahaman baik dari informasi maupun pengalaman peserta didik. Guru dituntut menciptakan suasana yang membangkitkan peserta didik terlibat aktif menemukan, mengolah, dan membentuk (construct) pengetahuan atau keterampilan baru
b.         Pembelajaran Inovatif : Proses pembelajaran yang memunculkan ide-ide baru (inovasi) positif yang lebih baik.  
c.         Pembelajaran Kreatif:  Pembelajaran yang megembangkan kreatifitas peserta didik, potensi belajar; rasa ingin tahu / penasaran, penuh imajinasi. Guru dituntut menciptakan kegiatan pembelajaran yang beragam yang mampu membangkitkan potensi belajar dan imajinasi.
d.        Pembelajaran Efektif: Pembelajaran yang menjamin terpenuhinya tujuan pembelajaran dengan tercapainya kompetensi baru (KD) setelah proses pembelajaran.
e.         Pembelajaran Menyenangkan: Suasana pemebelajaran berlangsung menyenangkan akibat suasana kejiwaan peserta didik bebas dari beban/ tekanan. Suasana ini merupakan reward yang akan menimbulkan keterlibatan peserta didik belajar secara aktif.


PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI)
(PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH)

PBI Memutuskan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa. Peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertannyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
Langkah – langkah:
1.     Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotovasi siswa terlibat dalam aktivitaspemecahan yang dipilih
2.  Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. (menetapkan topik, tugas, jadwal,dll)
3.  Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai melaksanakan experiment untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4.  Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seprti laporan dan membantu mereka berbagai tugas dengan temannya.
5.      Guru membentu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses – proses yang mereka gunakan.


 ARTIKULASI
COOPERATIVE SCRIPT
Langkah – langkah:
1.      Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2.      Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3.      untuk mengetahui daya serap siswa. Bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
4.      Suruhlah seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan – catatan kecil kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
5.      Suruh siswa secara bergiliran /diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya, sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancara.
6.      Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.
7.      Kesimpulan/penutup

Catatan : Permainan kartu ini bisa dimodifikasisesuai kebutuhan


MIND MAPPING
Sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternative jawaban
Langkah – langkah:
1.      Guru menyampaikan TPK yang ingin dicapai
2.    Guru mengemukakan konsep permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa/sebaliknya permasalahan yang mempunnyai alternative jawaban.
3.      Membentuk kelompok yang anggotanya = 3 orang
4.      Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5.      Tiap kelompok ( atau diacak kelompok tertentu ) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat dipapan  dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.
6.     Dari data – data dipapan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru.

MAKE – A MATCH
( MENCARI PASANGAN ) oleh : Lorna Curran 1994
Langkah-langkah:
1.      Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk seni reviwe, sebaiknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
2.      Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
3.      Tiap siswa memikirkan jawaban soal dari kartu yang dipegang.
4.      Setiap siswa mwncari pasangan yang mempunyaikartu yang cocokdengan karetunya ( soal jawaban ).
5.      Setiap siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
6.      Setelah satu babak kartu digosok lagi agar tiap siswa mendapat katu yang berbeda dari sebelumnya.
7.      Demikian seterusnya.
8.      Kesimpulan.
9.      Penutup.

THINK PAIR AND SHARE

Oleh : Frank Lyman 1985
Langkah-langkah:
1.      Guru menyampaikan inti materi dan tujuan yang ingin di capai.
2.      Siswa diminta untuk berpikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru.
3.      Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (dalam kelompok dua orang ) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.
4.      Guru memimpin pleno kecil diskusi tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya.
5.   Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan oleh siswa.
6.      Guru memberi kesimpulan.
7.      Penutup.

DEBATE

Langkah-langkah:
1.      Gurumemberi dua kelompok yang debat yang satu pro dan yang satu kontra.
2.      Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan di debatkan oleh kedua kelompok di atas.
3.    Setelah selesai membaca matero,guru mrnunjuk salah satu kelompok pro untuk bicara saat itu di tanggapi atau dibalas oleh kelompok kontra demikiaan seterusnya sampai sebagian besar siswa dapat mengemukakan pendapatnya.
4.      Sementra siswa menyampaikan gagasannya guru menulios inti/ide-ide dari setiap pembicaraan di papan tulis. Sampai sejumlah iade yang di harapkan guru terpenuhi.
5.      Guru menambah konsep/ide yang belum terungkap.
6.   dari data-data di papan tersebut, guru mengajak siswa mwngambil kesimpulan/rangkuman ynag mencakup pada TPK yang ingin dicapai.

 

ROLE PLAYING

Langkah – langkah:
1.      Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2.     MENUNJUK BEBERAPA SISWA UNTUK MEMPELAJARI SKENARIO DUA HARI SEBELUM KBM
3.      GURU MEMBENTUK KELOMPOK SISWA YANG ANGGOTANYA = 5 ORANG
4.      MEMBERIKAN PENJELASAN TENTANG TUJUAN YANG INGIN DICAPAI DALAM KBM
5. MEMANGGIL PARA SISWA YANG SUDAH DITUNJUK UNTUK MELAKONKAN SKENARIO YANG SUDAH DIPERSIAPKAN
6.   MASING – MASING SISWA DUDUK DIKELOMPOKNYA MASING – MASING SAMBIL MEMPERHATIKAN MENGAMATI SKENARIO YANG SEDANG DIPERANKAN .
7.  SETELAH SELESAI DIPENTASKAN. MASING – MASING SISWA DIBERIKAN KERTAS SEBAGAI LEMBAR KERJA UNTUK MEMBAHAS.
8.      MASING – MASING KELOMPOK MENYAMPAIKAN HASIL KESIMPULANNYA
9.      GURU MEMBERIKAN KESIMPULAN SECARA UMUM.
10.  EVALUASI.
11.  PENUTUP.


GROUP INVESTIGATION
Oleh : Sharan 1992
Langkah – langkah:
1.      Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.
2.      Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
3.    Guru memanggil ketua – ketua untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dengan kelompok lain.
4.      Masing – masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan.
5.      Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok.
6.      Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberikan kesimpulan.
7.      Evaluasi
8.      Penutup.


TALKING STIK

Langkah – langkah:
1.      Guru menyiapkan sebuah tongkat = disesuaikan dengan keadaan.
2.   Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangan/paketnya.
3.      Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya.
4.      Guru mangambil tongkat dan memberikan kepada siswa. Setelah itu guru memberikan pertannyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertannyaan dari guru.
5.      Guru memberi kesimpulan.
6.      Evaluasi .
7.      Penutup.


BERTUKAR PASANGAN

Langkah – langkah:
1.  Setiap siswa mendapa saru pasangan ( guru bisa menunjukan pasangannya atau siswa menunjukan pasangannya )
2.      Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
3.      Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
4.      Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing – masing pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka.
5.      Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.

SNOWBALL THROWING

Langkah – langkah:
1.      Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
2.  Guru membentuk kelompok – kelompok dan memanggil masing – masing ketua kelompok untuk diberikan penjelasan tentang materi.
3.    Masing – masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing – masing. Kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
4.      Kemudian masing – masing siswa diberikan satu lembar kerja. Untuk menuliskan satu pertannyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
5.      Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilemparkan dari satu siswa kewiswa yang lain selama +  5 detik
6.      Setelah siswa dapat satu bola/satu pertannyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertannyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
7.      Guru memberikan kesimpulan.
8.      Evaluasi.
9.      Penutup.

DEMONSTRATION

(Khusus materi yang memerlukan peragaan percobaan)
Langkah – langkah:
1.      Guru menyampaikan TPK.
2.      Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan.
3.       Siapkan bahan/alat yang diperlukan.
4.      Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan.
5.      Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisa.
6.   Tiap siswa/kelompok mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa yang didemonstrasikan.
7.      Guru membuat kesimpulan.

Penggunaan model pembelajaran ini merupakan contoh-contoh yang sudah berkembang di kalangan dunia pendidikan. Sebagai salah atu wujud inovasi, maka seorang guru dapat mengembnagkan, merekaya dan menciptakan sendiri model dalam belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers